jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, memimpin organisiasi masyarakat (ormas) lebih sulit daripada menjadi presiden. Sebab, Ormas harus mencari dana sendiri.
"Memimpin ormas itu lebih berat loh, karena dananya sendiri, tidak ada APBN kemudian staf-stafnya tidak digaji. Kalau pemimpin negara kan semuanya sudah tersedia," ujar Din di kediaman mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Jakarta, Jumat (9/8).
BACA JUGA: Ical Siap Berpasangan Dengan Siapapun
Din berterimakasih jika ada partai politik yang mencalonkannya sebagai calon presiden atau calon wakil presiden. Meski begitu ia akan meminta izin terlebih dahulu kepada Muhammadiyah jika tawaran itu benar-benar ada.
"Kalau saya pribadi ini kalau ada yang meminta sebagai apapun harus meminta izin kepada Muhammadiyah. Karena mandat dan amanat saya sebagai ketua umum Muhammadiyah ini sampai 2015. Sementara Pilpresnya 2014. Maka harus meminta izin dulu," ucap Din.
BACA JUGA: Surya Yakini Endriartono Tak Terbujuk Ikut Konvensi
Din akan menuruti semua keputusan Muhammadiyah baik mereka menyetujui atau tidak. Kalau misalnya mereka setuju maka yang harus dipikirkan selanjutnya adalah apakah ia bisa menang atau tidak.
"Kalau Muhammadiyah tidak setuju ya saya harus taat. Kalau setuju ya insya Allah, tentu harus dipikirkan bisa menang atau tidak. Tentu berlomba di demokrasi itu untuk menang bukan untuk kalah," tuturnya.
BACA JUGA: Dianggap Mumpuni, JK Ditawari Ikut Konvensi
Din menyatakan, sejauh ini belum ada partai yang mengajukan tawaran kepadanya. Hanya saja sudah ada isyarat-isyarat saja. "Seperti yang dikatakan (Ical), ini cocok, ini layak," katanya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Incar Tiga Besar demi 100 Kursi DPR
Redaktur : Tim Redaksi