jpnn.com, JAKARTA - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan pihaknya akan memaksimalkan segala fasilitas Landfill Mining dan RDF Plant di TPST Bantargebang.
Hal tersebut bertujuan agar kegiatan pengolahan sampah di Jakarta bisa berjalan optimal serta dapat mengatasi permasalahan sampah secara bertahap.
BACA JUGA: Inilah 10 Calon Sekda DKI Jakarta, Ada yang Anda Kenal?
"Timbunan sampah Jakarta yang sekitar 8.200-an per hari, bisa dialihkan ke RDF plant TPST Bantargebang dengan muatan antara 7.500 hingga 7.700 ton,” kata Asep di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (2/1).
Selain RDF, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berharap agar Intermediate Treatment Facility (ITF) di kawasan Sunter, Jakarta Utara segera terbangun.
BACA JUGA: Fasilitas RDF di TPST Bantargebang Bakal Rampung Akhir Tahun Ini
Tujuannya, agar sampah bisa diolah di dalam Jakarta sehingga semakin sedikit sampah yang di ke Bantargebang.
Selain itu, supaya pengangkutan tidak kurang dari 1.200 truk sampah per hari.
BACA JUGA: TPST Bantargebang Lumpuh, Pemprov DKI Bangun RDF yang Bisa Mengolah 2.000 Ton Sampah
"Mudah-mudahan, setelah (ITF) selesai dibangun, bisa ikut mengurangi beban pembuangan sampah di Jakarta," kata dia.
Diketahui, pembangunan fasilitas ini dilaksanakan di atas lahan seluas 74.914 meter persegi di dalam area TPST Bantargebang.
Kapasitas pengolahan sampah pada fasilitas ini yaitu 1.000 ton per hari sampah lama dan 1.000 ton per hari sampah baru, serta dapat menghasilkan Refuse Derived Fuel (RDF) sebanyak 700 – 750 ton.
RDF sendiri hasil olahan sampah dengan nilai kalor dan spesifikasi tertentu sehingga dapat dijadikan bahan bakar alternatif pengganti batubara.
RDF yang dihasilkan selanjutnya akan dimanfaatkan oleh industri semen sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan pada produksi semen. (mcr4/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi