Dinasihati Jokowi, Effendi Simbolon Pilih Tampil Asli

Rabu, 12 Desember 2012 – 08:08 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) memberi resep khusus kepada pasangan Effendi Simbolon-Djumiran Abdi yang diusung PDI Perjuangan pada Pemilihan Gubernur (Pilgus) Sumatera Utara. Jokowi menyatakan, pasangan calon harus benar-benar turun ke bawah dan tidak hanya sekedar memberi janji muluk-muluk.

"Saya kira yang penting itu calon pemimpin harus mau mendengar keinginan masyarakat. Jangan buru-buru sampaikan visi-misi, tapi harus mampu mendengar terlebih dahulu, biar nyambung," ujarJokowi usai pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Effendi-Djumiran di DPP PDIP Lenteng Agung, Selasa (11/12).

Jokowi menegaskan, turun langsung ke bawah menjadi hal penting. Tujuannya, agar antara visi-misi calon dan keinginan masyarakat tidak bertolak belakang.

Megawati pun dalam kesempatan itu meminta Effendi-Djumiran mencontoh jejak Jokowi. Menurut Megawati, Jokowi tentu memiliki banyak pengalaman dalam hal menarik simpati pemilih.

"Mengapa di sini ada Gubernur DKI (Jokowi)? Tentunya nanti secara tertutup beliau (Jokowi) akan memberi banyak pengalamannya di lapangan ketika proses Pemilukada di DKI," kata Megawati.

Presiden RI kelima itu juga mengingatkan Effendi tentang perlunya program-program pro-rakyat. "Seperti ketika Pak Jokowi saya tugasi masuk Jakarta dengan mempertajam program seperti kartu sehat, kartu pintar," pinta Megawati.

Namun sayangnya gaya Jokowi yang merakyat belum mampu diikuti Effendi Simbolon. Sebagai contoh, Jokowi dalam kesehariannya hanya menggunakan mobil Toyota Innova.

Kemarin, mantan Wali Kota Surakarta itu juga tak canggung turun di pinggir jalan untuk menghindari protokoler yang disediakan petugas di kantor DPP PDIP.  Jokowi dengan polosnya berjalan kaki memasuki pelataran parkir DPP PDIP sembari tidak lupa meladeni pertanyaan wartawan yang mengerubunginya.

Sementara Effendi lebih sering menggunakan kendaraan mewah Toyota Alphard yang dikawal voorijder. Namun tentu Effendi dan Jokowi tidaklah sama. Effendi sendiri menyadari betul hal tersebut.

Effendi justru ingin ia tampil dengan gaya naturalnya dan tidak dibuat-buat. Ia tak mau tampil dengan kepalsuan. "Kami ingin menonjolkan kenaturalan kami," kata Effendi.

Perbedaan lain, Jokowi kini sudah mulai meluncurkan Kartu Jakarta Sehat setelah melihat banyaknya warga DKI yang membutuhkan layanan kesehatan gratis. Sementara Effendi malah belum mampu menjawab pertanyaan wartawan tentang berapa sebenarnya jumlah penduduk miskin di Sumut.

Ia hanya memaparkan bahwa dalam visi-misinya akan berupaya agar masyarakat Sumut bisa menikmati pendidikan dan kesehatan murah.  "Dalam pemahaman ke depan, kita tingkatkan harkat martabat. Karena secara undang-undang biaya pendidikan juga sudah dianggarkan cukup besar. Jadi akan kita lihat dulu seperti apa kemampuan APBD Sumut," katanya.

Effendi lantas membandingkan APBD Sumut yang hanya sekitar Rp 8 triliun, dengan APBD DKI Jakarta yang mencapai Rp 46 triliun lebih. Ditegaskannya, Jokowi di Jakarta membawahi satu kabupaten dan lima kota administratif. Sementara di Sumut, sebutnya, ada 33 kabupaten/kota.

"Itu kan jauh sekali. Kalau di Jakarta, besarnya anggaran itu bisa dengan cepat bangun jalan, tapi kalau di sana mau ke airport saja kita sudah hadapi crowded," katanya.

Namun begitu PDIP tetap menaruh harapan besar pada pasangan Effendi-Djumiran agar dapat memenangi Pilgubsu kali ini. Hanya sayangnya, lagi-lagi mereka belum bisa menjawab daerah mana saja dari 33 kabupaten/kota di Sumut yang menjadi kantong-kantong suara PDIP nantinya.

Wakil Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan, pasangan Effendi-Djumiran adalah duet dua figur yang saling melengkapi. "Effendi punya gaya kepemimpinan, sementara Djumiran itu birokrat mumpuni dan relijius," kata Hasto.

Mantan anggota DPR RI itu yang ditugaskan Megawati mengawal pencalonan Effendi-Djumiran itu bahkan yakin mesin PDIP sangat siap. "Jumlah struktur partai di Sumut itu sudah 58 ribu, jadi konsolidasinya lebih mudah," kata Hasto.(gir/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Effendi Simbolon Kesulitan Tiru Jokowi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler