Dinkes Majalengka Tetapkan Waspada DBD

Kamis, 25 Oktober 2012 – 10:05 WIB
MAJALENGKA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka menetapkan waspada penyakit demam berdarah dengue (DBD). Menyusul masa peralihan dari musim kemarau ke penghujan.

Kasi Imuniasasi Survelen dan Matra Dinkes, Ida Heriyani menjelaskan, masa peralihan musim biasanya rawan terjadi serangan DBD. Pihaknya mengacu pada perbandingan kasus dan siklus tahunan yang mendapati serangan DBD biasa terjadi pada masa peralihan musim ini.

Pasalnya, musim penghujan dinilai saat-saat tersebut merupakan waktu berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti. Jenis nyamuk yang menjadi penyebab utama suspect penyakit DBD pada manusia.

Pasalnya, pada musim kemarau biasanya benda-benda atau sampah yang berserakan yang menjadi tempat genangan di lingkungan warga biasanya jarang terjadi. Namun, pada musim penghujan, benda-benda yang menjadi tempat genangan air ini berpotensi lebih besar untuk berkembang biaknya nyamuk aedes aegepty.

Disebutkan, dari data yang dimiliki Dinkes, selama tahun 2011 lalu, tercatat sebanyak 138 kasus DBD. Dari jumlah tersebut, 1 orang di antaranya meninggal. “Untuk tahun 2012 hingga September lalu, tercatat 79 kasus DBD dan satu orang meninggal. Dan pergantian musim dari kemarau ke penghujan, merupakan saat-saat kasus DBD meningkat,”  jelas Ida.

Untuk mengantispasi meningkatnya jumlah kasus DBD, dia menilai perlu adanya peran serta masyarakat untuk memutus mata rantai pengembangbiakan nyamuk tersebut, dengan lebih intens lagi melakukan gerakan 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur). “Upaya yang paling tepat untuk memutus mata rantai nyamuk aedes aegypty adalah dengan 3 M. Kalau fogging, biasanya hanya membunuh nyamuknya saja, tapi telur dan jentiknya diperkirakan masih tetap bertahan. Yang jelas, lebih baik mencegah daripada memberantas,” jelas dia.

Disebutkan, kawasan Majalengka bagian utara merupakan daerah dengan kasus DBD paling banyak. Beberapa kecamatan yang dinilai rawan DBD, yakni Kecamatan Sumberjaya, Leuwimunding, Jatiwangi dan Ligung. “Wilayah yang berada di dataran rendah, yakni Majalengka bagian utara merupakan daerah yang memiliki jumlah kasus DBD paling besar. Ini diduga dipicu dari banyaknya potensi genangan air di daerah itu,” papar dia. (azs)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemprov Sumut Boleh Rekrut CPNS 2013

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler