"Penjara telah menguatkan jati diri dan karakter saya. Penjara berhasil menghilangkan rasa takut yang pernah saya punya," kata Misbakhun, dalam siaran pers, Senin (15/10).
Di dalam buku itu Misbakhun menceritakan dia dipenjara karena demi kepuasan penguasa yang ingin menunjukkan bahwa mereka punya kekuasaan. Bahkan, ia merasa sebagai orang yang hendak dihina dan direndahkan martabatnya.
"Kekuasaan itu tidak bicara dalam perspektif benar salah," katanya.
Tapi, lanjut Misbakhun, mereka hanya ingin merendahkan, ingin menghina dan menghancurkan harkat dan martabat. "Mereka ingin menunjukan jika melawan kekuasaan itu beresiko," tegasnya.
Misbakhun mengatakan, kriminalisasi terhadap dirinya akan menjadi catatan hitam bagi perjalanan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Padahal, kata dia, Pemerintahan SBY selalu mengatakan jika ia presiden yang selalu menghormati Hak Asasi Manusia (HAM), menjunjung tinggi supremasi hukum, tidak melakukan intervensi hukum.
"Bagi saya, semua klaim itu hanya sebuah retorika pencitraan. Kriminalisasi terhadap saya buktinya," kata dia.
Menurut dirinya, ketika memiliki pemimpin yang lemah, maka harus menjadi lawan yang kuat, supaya pemimpin yang lemah itu menjadi kuat.
Misbakhun adalah politikus PKS yang sempat di bui karena diduga terlibat dalam kasus Letter Credit Bank Century dan saat ini telah bebas melalui Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung (MA).(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Targetkan Puskesmas Layani Pasien Gangguan Jiwa
Redaktur : Tim Redaksi