jpnn.com - JAKARTA - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) kembali menunjuk Fachri Husaini untuk menangani tim nasional (Timnas) U-19. Namun, diluar prediksi, pelatih berkumis itu lebih memilih menolak amanah tersebut.
Sebelumnya, Fachri memang menjabat pelatih Timnas U-19 dan U-16 sepak bola Indonesia. Tapi, saat PSSI dibekukan dia pun purna tugas. Saat PSSI kembali mempercayakan tim masa depan sepak bola Indonesia itu ke pundaknya, eks kapten Tim Garuda tersebut tidak menerimanya.
BACA JUGA: Menpora: Jangan Rekayasa Aturan Pemilihan Ketum PSSI
"Menindaklanjuti konferensi pers PSSI 23 Mei 2016, diantaranya mengenai penunjukan saya sebagai pelatih timnas U-19, setelah mempertimbangkan beberapa hal, terutama terkait dengan keluarga dan status saya sebagai karyawan yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak bisa ditinggalkan, maka mohon maaf saat ini saya belum dapat menerima tugas atau jabatan sebagai pelatih Timnas U-19 sebagaimana dimaksud," kata dalam keterangan resminya, Rabu (26/5) petang.
Saat ini Fachri tercatat sebagai karyawan PT Pupuk Kaltim Bontang. Di perusahaan tersebut, pria asal Aceh itu berposisi sebagai Kepala Bagian Komunikasi Internal dan Protokoler.
BACA JUGA: Opsi Stadion Pengganti Persija Tinggal Dua Ini
Dengan keputusan ini, maka otomatis PSSI harus memutar otak kembali karena secara pengalaman, Fachri memang dianggap yang paling tepat. Sebelum Fachri, ada Indra Sjafri yang sukses di U-19. Tapi, Indra sudah terikat kontrak dengan Bali United.
Selain dia, ada Rudy Keltjes dan Mundari Karya yang sebelumnya juga berpengalaman menangani tim usia muda. Tapi, keduanya juga terikat kontrak dengan tim PON Palembang dan Barito Putera.
BACA JUGA: 10 Ribu Pendekar Pagar Nusa Ikuti Apel Akbar
Pelatih yang saat ini, menganggur dan memiliki lisensi kepalatihan AFC cukup banyak. Ada Yeyen Tumena, Aji Santoso, Mamak Al Haddad, dan Wolfgang Pikal. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wah, Pernyataan Umuh Muchtar Makin Keras nih
Redaktur : Tim Redaksi