jpnn.com, MURATARA - Aksi main hakim sendiri kembali terjadi di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Sumatera Selatan, Senin (6/2/2023) pukul 11.00 WIB.
Kasus ini dipicu informasi yang tidak jelas. Isu bahwa ada penculik yang telah diamankan di kantor desa Sukaraja, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara.
BACA JUGA: Suami Kepala Desa Tewas Ditikam, Pelaku Bonyok Dimassa, Semua Gegara Dendam Lama
Informasi yang belum jelas kebenarannya itu tersebar sangat cepat, dari mulut ke mulut bahkan lewat media sosial.
Puncaknya, sejumlah warga di Desa Sukarajo, Kecamatan Karang Kaya, Kabupaten Muratara itu mulai mendatangi kantor desa.
BACA JUGA: Maling Kotak Amal Nyaris Mati Diamuk Massa
Infonya ada orang yang diamankan di kantor tersebut. Isunya kasus penculikan anak oleh orang tidak dikenal (OTD).
Sejumlah warga bahkan menangkap orang yang dicurigai sebagai penculik.
BACA JUGA: 1 Warga Tewas Ditembak, Polres Malinau Dirusak Massa, Begini Nasib Brigpol W
Dikabarkan sebelumnya bahwa para pelaku tersebut melarikan diri ke arah ulu yakni wilayah Desa Sukaraja.
Karena itu, warga Desa Sukaraja melakukan aksi sweeping. Mereka lalu mencurigai mobil Gran Max putih dengan nopol Z 1687 DS. Mobil itu dibawa warga ke kantor desa.
Informasi ini belum diklarifikasi secara jelas pada orang yang dituduh malah sudah tersebar kemana-mana.
Saat dibawa ke kantor kepala desa, masyarakat mulai terpancing emosinya.
Jumlahnya makin banyak berkumpul dan tak mampu lagi dicegah. Massa melakukan aksi perusakan terhadap mobil yang digunakan OTD tersebut.
Mereka lalu melakukan aksi main hakim sendiri terhadap 5 orang OTD yang diamankan di kantor desa itu.
Secara brutal massa lalu melakukan pemukulan kepada lima orang itu. Mobil mereka juga digulingkan dan dirusak.
Meski coba ditenangkan kepala desa, tetapi aksi massa itu makin anarkis.
Mereka merusak dan menjarah barang-barang di dalam mobil itu.
Sejumlah pakaian, celana dan jaket yang diduga barang dagangan kelima orang itu ludes dijarah.
Lima warga asal Jawa Barat jadi korban amukan massa.
Insiden ini berawal dari beredarnya informasi di media sosial (medsos) yang menyatakan ada aksi pengejaran terhadap orang yang hendak melakukan penculikan anak di Desa Terusan, Karang Jaya.
Kapolres Muratara AKBP Fery Rosa Putra menyayangkan aksi anarkis itu. Padahal, warga desa itu sudah diimbau agar tidak main hakim sendiri.
“Saya sudah kirim tim kesana, evakuasi warga yang diamankan ke Polres,” tegasnya.
Pihaknya juga mengerahkan anggota untuk memburu pelaku utama atau otak yang menyebarkan berita penculikan di medsos.
Kapolres mengaku sangat geram dengan aksi main hakim sendiri tersebut.
Belum tentu lima warga yang diamankan itu terlibat aksi penculikan.
“Siapa tahu orang mau berdagang keliling, cari makan dan nafkah untuk anak istri mereka. Sampai di sini dituduh menculik. "Kan kasihan kalau mereka tidak melakukan aksi penculikan, tetapi diamuk warga,” bebernya.
Pihak kepolisian sudah mengevakuasi lima warga asal Provinsi Jawa Barat tersebut.
Mereka saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polres Muratara.
“Untuk data dan lainnya nanti, ya. Kami masih proses penyelidikan dulu. Ada beberapa warga lokal juga yang ikut kami periksa,” pungkasnya. (zul/sumeks)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean