jpnn.com, GRESIK - Edi benar-benar gelap mata. Karena sudah dua bulan tidak bekerja, dia nekat menguras uang infak sebesar Rp 1.166.000. Namun, perbuatannya diketahui takmir musala.
Pencurian terjadi di Musala Baiturahman, Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti. Sabtu pukul 09.45, Edi lewat di jalan desa setempat. Dia melihat musala sedang sepi. Lelaki asal Benjeng tersebut semula berpura-pura hendak ke kamar kecil. Lalu, masuk ke langgar.
Rupanya, bukan itu tujuan Edi. Dia sebenarnya mengincar sebuah kotak amal. Cukup lama si pencuri berada di musala. Sampai sekitar satu jam. "Saya curiga," kata Kadis, warga setempat yang juga takmir Musala Baiturahman.
Tidak mungkin ke kamar kecil sampai satu jam lamanya. Salat Duha pun tidak akan sepanjang itu. Kadis lantas berinisiatif menelepon polisi. Tidak lama kemudian, dua anggota Unit Reskrim Polsek Menganti datang. Mereka juga masuk ke musala.
Ketika ada dua polisi berseragam datang, Edi tidak tampak panik. Dia tenang. Namun, begitu digeledah, lemaslah tubuhnya. Sebab, di saku celananya ditemukan uang Rp 1 juta lebih. Kotak amal musala sudah terbuka. Gemboknya rusak.
Edi lalu dibawa ke Mapolsek Menganti untuk dimintai keterangan. Uang curian, kotak amal, dan obeng dibawa sebagai barang bukti. "Obeng untuk mencongkel gembok kotak amal," ujar Kanitreskrim Polsek Menganti Aiptu Agus Margono kemarin (18/11).
Apa alasan Edi? Dia mengaku terus terang. Dalihnya, sudah dua bulan ini tidak bekerja. Menganggur. Padahal, anak dan istrinya butuh makan. "Saya khilaf," ungkapnya.
Tidak takut kualat? Edi bilang dirinya sudah kalap. Tidak tebersit rasa takut akan kena bala jika nekat mencolong uang amal jamaah. Pokoknya, gelap mata. "Tidak tahu harus ke mana cari uang," ucapnya. (adi/c7/roz)
BACA JUGA: Panjat Bangunan Masjid, Gondol Kotak Amal
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nekat Gasak Dua Kotak Amal Saat Masjid Sepi
Redaktur : Tim Redaksi