Prediksi ini dipaparkan oleh Ketua Umum PGRI Sulistyo kemarin (8/10). "Berkaitan dengan nilai, saya masih menganggap nilai UKG insyallah juga belum baik," kata dia. Seperti diketahui, rata-rata nilai guru pada UKG gelombang I dulu hanya 4,5. Artinya, sebagian besar guru salah dalam mengerjakan soal UKG.
Kondisi ini terjadi karena memang masih banyak guru yang kemampuannya belum sesuai harapan pemerintah. Selain itu, Sulistyo juga mengatakan soal-soal yang diujikan dalam UKG belum sesuai benar dengan kisi-kisi yang disediakan untuk seluruh guru. "Untungnya nilai UKG ini hanya dijadikan sebagai pemetaan saja," kata dia.
Jadi ketika nilai UKG tidak baik, bisa dijadikan cermin bagi pemerintah bahwa pendidikan dan pembinaan guru yang dijalankan pemerintah selama ini masih jauh dari sempurna. "Sebagai konsekuensi dari adanya hasil pemetaan tadi, pemerintah harus meningkatkan pembinaan guru," jelas pria yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu.
Terkait pelaksanaannya sendiri, Sulistyo mengatakan jika UKG gelombang II ini berjalan relatif lancar ketimbang UKG gelombang I. Meskipun begitu, Sulistyo mengatakan ada persoalan teknis yang lumayan menghambat UKG gelombang II.
Seperti ada data guru yang tidak sesuai dengan kompetensi mata pelajaran yang diajarkan. Sehingga guru ini kesulitan mengerjakan soal yang terhubung online dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Selain itu, adanya server yang mogok juga masih terjadi di sejumlah daerah.
"Untuk kawasan Jakarta yang akan mulai UKG gelombang II besok (hari ini, red), harusnya bisa lebih baik. Karena memiliki waktu persiapan yang lebih panjang," kata dia. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 271 OSIS Se Kota Bandung Deklarasi Anti Tawuran
Redaktur : Tim Redaksi