jpnn.com, SURABAYA - Banyaknya kasus bunuh diri di Indonesia ditenggarai sebagai tren karena multifaktor. Diprediksi pada 2020 mendatang setiap 20 detik ada 1 orang bunuh diri karena mengalami banyak tekanan.
Psikiater, Nalini Muhdi menilai kasus bunuh diri akan meningkat, seiring kompleksitas persoalan yang dihadapi.
BACA JUGA: Mahasiswa S2 ITB Ditemukan Tewas Tergantung
"Mulai dari persoalan ekonomi, percintaan, hingga tekanan deadlinepekerjaan. Angka bunuh diri di Indonesia kian meningkat, bahkan kini merembet ke usia muda," ujarnya.
BACA JUGA : Berseragam Pramuka, Siswi SMA Bunuh Diri Lompat dari Jembatan
BACA JUGA: Meysi Aulia Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar
Usia muda yang masih sering merasa galau, kerap menjadikan bunuh diri sebagai solusi terakhir atas permasalahan yang dihadapi.
"Sehingga orang di sekeliling harus lebih peka, karena sebenarnya bunuh diri bisa dicegah. Pasalnya, orang yang tengah dirundung masalah kerap menunjukkan perubahan perilaku," kata Nalini.
BACA JUGA: Berseragam Pramuka, Siswi SMA Bunuh Diri Lompat dari Jembatan
BACA JUGA : Ya Ampun, Ria Ricis Nyaris Bunuh Diri Gegara Video Pamit
Nalini menyebut, angka bunuh diri antara laki-laki dan perempuan hampir sama. Hanya saja tipikalnya berbeda, perempuan cenderung bunuh diri dengan meminum racun atau menyayat nadi.
Sedangkan laki-laki akan melakukan bunuh diri dengan tipikal lebih ekstrem, seperti menjatuhkan diri dari gedung atau gantung diri. (yos/pojokpitu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemuda Asal Karang Bahagia Ditemukan Tewas Tergantung di Rumah
Redaktur & Reporter : Natalia