JAKARTA - Para pengusaha kecil dan menengah mengeluhkan sulitnya mendapatkan akses ke perbankan. Satu-satunya harapan di BPR (Bank Perkreditan Rakyat), namun sayang keberadaannya kurang berkembang.
"Seharusnya kalau perbankan sulit memberikan kredit bagi pengusaha kecil menengah, Bank Indonesia mesti memperluas akses BPR. Biarkan BPR berkembang agar pengusaha kecil bisa mendapatkan modal," ungkap Wakil Ketua Kadin Zulkarnain Arif, Sabtu (11/2).
Namun lanjut Zulkarnain, BI tidak melonggarkan regulasi pembentukan BPR. Alhasil, BPR sulit berkembang, pengusaha kecil pun jadi kesulitan mendapatkan modal. Ironisnya, bank asing malah dipermudah regulasinya.
"Kami heran dengan kebijakan pemerintah. Bank asing bisa masuk dan mengembangkan dirinya di seluruh wilayah Indonesia. Kenapa BPR yang sudah tahu miliknya anak bangsa malah dipersulit," kritiknya.
Senada itu Ketua Umum DPP REI Setyo Maharso mengatakan, keberadaan bank asing mengkhawatirkan pelaku usaha. Bank asing kurang memberikan respon positif terhadap pengusaha kecil menengah. Apalagi bunga yang diberikan cukup tinggi dan sulit dijangkau.
"Pemerintah dan BI harusnya tidak mempermudah regulasi untuk bank asing. Ini malah kebalikan, BPR yang dipersulit, bank asing simple saja," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Properti Ngaku Rugi Rp4 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi