jpnn.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran direksi dan dewan komisaris PT Hutama Karya (Persero). Di jajaran direksi, sosok Budi Harto ditunjuk sebagai direktur utama menggantikan Bintang Perbowo.
Sebelum di Hutama Karya, Budi Harto menjabat sebagai direktur utama PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sejak 8 April 2016. Diposisi barunya ini, Budi diperkuat oleh Aloysius Kiik Ro sebagai wakil dirut. Di level direktur ada nama Suroto, Ferry Febrianto, Novias Nurendra, Mohammad Erry Sugiharto dan Hilda Savitri.
BACA JUGA: Update Corona 6 Juni: Penambahan Pasien Positif Covid-19 di Jawa Timur Lebih Tinggi dari Kemarin
Budi Harto bukan orang baru di BUMN Karya. Pria kelahiran Boyolali, 11 September 1959 ini pernag menduduki sejumlah jabatan penting di perusahaan pelat merah. Dia Presiden Komisaris PT WIKA Gedung (2009-2010), Komut PT WIKA Intrade (2008-2009). Kemudian di WIKA dan ADHI.
Sementara di jajaran Komisaris, Erick Thohir hanya melakukan perubahan kecil dengan memasukkan HM Lukman Edy (LE) sebagai wakil komut sekaligus komisaris independen. Sedangkan Komutnya tetap dijabat Budiman.
BACA JUGA: Update Corona 6 Juni: Alhamdulillah, Banyak Pasien Sembuh dari Covid-19 di Jawa Timur
Para komisaris lainnya terdiri dari Achmad Gani Ghazali A, Susdiyarto, Chairiah, serta dua komisaris independen yakni Musyafak dan Wahyu Muryadi.
Sosok LE yang merupakan mantan politikus Senayan, terbilang baru di BUMN karya. Namun pria asal Riau itu mengaku cukup lama berkiprah di dunia konstruksi.
BACA JUGA: Update Corona 6 Juni: Penambahan Pasien Positif Covid-19 Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Pandemi
“Iya. cukup lama saya menggeluti bidang itu sebelum terjun ke politik," ucap LE saat dihubungi, Sabtu (6/6).
LE sebelumnya pernah menjadi menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) di pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, selama 2006-2009. Sebelum nya ia juga menjadi wakil rakyat selama dua periode di DPR, mantan sekjen PKB itu juga tercatat pernah menjadi ketua GAPENSI Propinsi Riau, ketua KADIN, Ketua AKAINDO, dan Ketua LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi). (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam