Direktur PRPHKI: Semestinya Polri Audit Forensik Handphone Brigadir J

Rabu, 13 Juli 2022 – 12:47 WIB
Saiful Anam. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam mengatakan Polri harus serius mengungkap kasus Brigadir J yang tewas ditembak Bharada E.

Sebab, sederet kejanggalan dalam kasus tersebut telah membuat publik bertanya-tanya.

BACA JUGA: Soal Brigadir J Tewas Ditembak Bharada E, Pakar Sebut Ada Skenario Besar, Waduh

Dia menilai seharusnya bukti-bukti, seperti CCTV dan ponsel milik Brigadir J bisa menjadi petunjuk polisi untuk mengungkap kasus tersebut.

Pengecekan ponsel Brigadir J harus dilakukan guna menjawab isu dugaan perselingkuhan istri Kadiv Propam Polri dengan polisi yang tewas itu.

BACA JUGA: Baku Tembak Jarak Dekat seusai Istri Ferdy Sambo Teriak, Ayah Brigadir J Heran

"Saya kira semestinya Polri dapat profesional melakukan audit forensik terhadap handphone milik Brigadir J. Namun, kalau bukti-bukti tidak ada, akan sangat sulit bagi tim penyidik untuk mengungkap kasus ini," kata Saiful kepada JPNN.com, Rabu (13/7).

Pria yang juga pakar hukum tata negara Universitas Indonesia itu menjelaskan, apabila bukti CCTV tidak ada dan ponsel milik Brigadir J tak ditemukan, bakal makin menimbulkan tanda tanya bagi publik.

BACA JUGA: Sosok Istri Ferdy Sambo yang Jadi Korban Pelecehan Brigadir J, Sempat Ditodong Pistol

Saiful merasa hal tersebut bisa makin menyulitkan Polri dalam upaya berbenah diri menuju ke arah yang lebih baik.

"Justru keinginan untuk berbenah kadang dirusak sendiri oleh isu-isu tidak sedap yang menerpa Polri," ujar Saiful.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Sahid Jakarta itu mengingatkan, jangan sampai karena berhubungan dengan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, kasus itu menjadi kabur dan tidak jelas.

"Saya kira Polri harus serius dalam mengungkap kasus ini, harus cepat, dan segera mengungkap apa sesungguhnya yang terjadi, adakah aktor-aktor dibalik kejadian ini dan apa sesungguhnya yang terjadi," jelas Saiful.

Diketahui, Brigadir J tewas ditembak Bharada E pada Jumat (8/7).

Brigadir J merupakan ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Adapun Brigadir J adalah anggota yang bertugas di Divisi Propam Polri. Dia juga sopir pribadi Putri Ferdy Sambo, istri Irjen Ferdy Sambo.

Bharada E sendiri merupakan anggota Brimob yang diperbantukan untuk menjadi ajudan Kadiv Propam Polri.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan peristiwa itu terjadi kurang lebih pukul 17.00 WIB.

Menurut Ramadhan, peristiwa penembakan itu dilatarbelakangi oleh pelecehan yang dialami oleh istri Kadiv Propam Polri.

"Yang jelas begini, Brigadir J itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam," kata Ramadhan.

Melihat aksi Brigadir J, istri Kadiv Propam Polri berteriak dan langsung direspons oleh Bharada E.

Dari situ lalu terjadi aksi baku tembak antara kedua polisi itu dan menyebabkan Brigadir J tewas di tempat. (cr1/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler