Situs resmi Bandara Internasional Hobart, Tasmania, dinonaktifkan setelah diretas dan disusupi dengan ‘pesan-pesan bernada agama’.

Situs bandara ini diretas pada sekitar pukul 03:00 pagi waktu setempat dan kemudian dinonaktifkan tiga jam kemudian.

BACA JUGA: Resep Pekan Ini : Ayam Bakar Saus Yoghurt Mint

Polisi Tasmania, kini, sedang melakukan penyelidikan dan keamanan situs online bandara itu sendiri tengah ditinjau.


Dalam pernyataan singkatnya, juru bicara Pemerintah Negara Bagian Tasmania mengatakan, keamanan di Bandara Hobart tetap menjadi tanggung jawab Polisi Tasmania.

BACA JUGA: Buku Doa Rothschild akan Dipamerkan di Perpustakaan Nasional Canberra

Kegiatan operasional di bandara-pun tak terpengaruh.

Dalam sebuah pernyataan resmi, operator bandara mengatakan, keamanan situs online mereka sedang ditinjau oleh lembaga penyedia layanan teknologi informasi.

BACA JUGA: Inilah Aplikasi Nebeng Mobil Teman Jejaring Sosial bagi Warga Perth

Operator bandara tak merinci isi pesan tersebut.

“Perusakan situs online adalah jenis serangan terhadap sebuah situs yang mengubah tampilan visual dari situs web tersebut," demikian sebut pernyataan itu.

Lebih lanjut, pernyataan resmi itu diretas dengan memasukkan pesan militan bernada Islam."

Dalam pernyataan singkatnya, juru bicara Pemerintah Negara Bagian Tasmania mengatakan, keamanan di Bandara Hobart tetap  menjadi tanggung jawab Polisi Tasmania.

Sang jubir menyebut, pemerintah telah menyatakan kekecewaannya terhadap penghapusan Polisi Federal Australia (AFP) di dalam bandara, walau memiliki keyakinan penuh pada Kepolisian Tasmania.

Petugas AFP belum ditempatkan di bandara sejak November tahun lalu.

Penumpang yang mencari informasi tentang penerbangan mereka disarankan untuk memeriksanya dengan maskapai yang bersangkutan.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perusahaan Peternakan Terbesar di Australia Jual Seluruh Aset Peternakannya

Berita Terkait