jpnn.com, SANGIHE - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wikan Sakarinto meresmikan gedung baru Politeknik Negeri Nusa Utara (Pulnustar) di Desa Taloarane I, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Selasa (6/4).
“Selamat atas fasilitas yang menurut saya kualitasnya sudah jauh lebih baik, walaupun berada di Provinsi Sulawesi Utara dan berada di daerah yang terluar dari republik kita,” tutur Wikan.
BACA JUGA: Kampus Merdeka: Kemendikbud Bekerja Sama dengan University of Waterloo
Menurut Wikan, ini adalah wajah Indonesia yang akan melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan. “Kami tunggu nanti bagaimana terobosan-terobosan dari kampus perbatasan NKRI ini,” ujarnya.
Wikan mengapresiasi politeknik yang tergolong muda ini, karena mampu menjadi salah satu pionir menjadi pemimpin untuk sinergitas kooperatif.
BACA JUGA: Irjen Lotharia Memerintahkan Jajaran Tangkap Spekulan Harga Bahan Bangunan
“Tidak hanya dengan sesama perguruan tinggi, tetapi juga bagi semua elemen masyarakat yang ada di Kepulauan Sangihe, terlebih bagi bangsa dan negara Indonesia,” jelasnya.
Wikan berharap Polnustar dapat menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dari Sangihe.
BACA JUGA: Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Daerah Perbatasan
“Insyaallah ini akan menjadi legacy kita untuk Indonesia masa depan, yaitu pemimpin-pemimpin hebat Indonesia yang lahir dari Sangihe,” ungkapnya.
Wikan juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang telah meresmikan Polnustar di Sangihe.
“Selamat atas capaian ini. Kami berterima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Gubernur,” kata Wikan.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan berdirinya Polnustar tak lepas dari peran serta dan semangat masyarakat Nusa Utara yang menginginkan pendidikan yang memadai di wilayah perbatasan Indonesia ini.
“Semangat dari warga Nusa Utara pada saat itu memang menginginkan ada lembaga pendidikan yang representatif buat SDM yang ada di Nusa Utara,” ujarnya.
Olly menambahkan guna menciptakan kualitas SDM yang baik, maka diperlukan fasilitas memadai. “Kalau cuma menciptakan pendidikan tanpa menyiapkan tempat untuk orang-orang yang kita didik, percuma,” ucapnya.
Mantan anggota DPR RI itu menambahkan pemerintah pusat dan provinsi memiliki misi yang sama, yakni membangun dari pinggiran.
“Karena tugas pemerintah adalah hadir di tengah-tengah masyarakat untuk meningkatkan SDM, sekaligus meningkatkan pendapatan,” jelasnya.
Kembangkan Kebaharian
Direktur Polnustar Prof. Frans Gruber Ijong menjelaskan bahwa pemberian nama Polnustar pada lembaga pendidikan tinggi ini dimaksudkan guna mempertegas keberadaannya pada kawasan pulau-pulau kecil yang tersebar di wilayah perbatasan NKRI.
Selain itu, lanjut dia, dipilihnya nama tersebut juga untuk mengantisipasi berbagai bidang ilmu yang akan dikembangkan ke depan, khususnya berwawasan kebaharian yang merupakan ciri khas program pendidikannya.
“Polnustar mengusung visi menjadi politeknik modern berwawasan kebaharian, mandiri, unggul, dan berdaya saing,” jelasnya.
Frans menjelaskan dengan jumlah mahasiswa terdaftar sebanyak 658 orang pada 2020 lalu, dan lulusan mencapai 2.556 yang tersebar di berbagai bidang pekerjaan.
Menurutnya, Polnustar kini menyelenggarakan program D3 pada tiga jurusan dan lima program studi. Yaitu Jurusan Kesehatan (PS Keperawatan), Jurusan Perikanan dan Kebaharian (PS Teknologi Penangkapan Ikan, PS Teknologi Pengolahan Hasil Laut, PS Teknologi Budidaya Ikan), dan Jurusan Teknik Komputer dan Komunikasi (PS Sistem Informasi).
“Semua prodi sudah terakreditasi Sangat Baik, dan pada 26-27 Maret 2021 lalu kami telah melakukan akreditasi institusi oleh BANPT. Semoga mendapatkan hasil Sangat Baik,” harapnya.
Polnustar kini telah memiliki tiga lokasi kampus, yakni Kampus Tahuna, Kampus Manganitu, dan pusat budi daya ikan laut di Teluk Talengen.
Adapun peresmian kampus anyar ini terdiri atas dua gedung yang didanai oleh proyek SBSN-TA-2020 yang dimulai pada 20 Maret 2020 lalu.
“Terima kasih kepada Dirjen Diksi dan Gubernur Sulawesi Utara yang meresmikan fasilitas pendidikan yang megah ini setelah penantian hampir 10 tahun. Semoga dari Kampus Polnustar akan lahir generasi cerdas dan terampil untuk Indonesia maju,” pungkas Frans. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy