jpnn.com, SUKABUMI - Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan (PDP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Sugito memantau penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa (DD).
Pemantauan dilakukan di di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Kamis (22/7).
BACA JUGA: 5 Daerah ini Siap-siap ya, Siaran TV Analog Mulai Dipadamkan 17 Agustus Nanti
Sugito didampingi Direktur Advokasi dan Kerja Sama Desa dan Perdesaan Muhammad Fachri.
Pemantauan bertujuan untuk memastikan penyaluran BLT DD tepat sasaran dan dilaksanakan secara objektif berdasarkan data keluarga penerima manfaat (KPM) yang ada.
BACA JUGA: Masa Pendaftaran CPNS Diperpanjang, Formasi ini Belum ada Pelamarnya
Menurut Sugito, BLT DD dikucurkan untuk membantu perekonomian masyarakat desa yang terdampak pandemi COVID-19.
Penerima manfaat juga merupakan hasil musyawarah pemerintah bersama masyarakat desa sehingga tepat sasaran.
BACA JUGA: Banyak Juga ya Dana Desa yang Digunakan untuk Mendukung PPKM Darurat
"BLT ini menurut saya penyerahannya paling objektif karena masyarakat desa sendiri yang menentukan, memusyawarahkan bersama dan mengambil keputusan."
"Ketika musyawarah mereka melihat apakah warga ini layak atau tidak. Kan masyarakat tahu secara faktual," ucapnya.
Secara umum penyaluran BLT DD di Sukabumi sudah berjalan baik.
Walaupun baru masuk bulan kelima, namun penyalurannya sudah di atas 51 persen dan angka ini telah melebihi rata rata nasional.
BLT DD dianggarkan hingga Desember 2021 untuk menopang kebutuhan ekonomi masyarakat miskin yang terdampak pandemi.
Kemendes PDTT rutin melakukan pemantauan untuk memastikan tidak ada kendala dalam pelaksanaan penyaluran BLT DD.
Disela sela pemantaun tersebut Sugito secara simbolis menyerahkan BLT DD di Desa Cisarua, Desa Nagrak Utara dan Desa Nagrak Selatan, Kecamatan Nagrak, Sukabumi.
Penyerahan BLT DD secara simbolis dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Yaitu mengukur suhu tubuh sebelum memasuki ruangan, disediakan handsanitizer, menjaga jarak, menggunakan masker medis, dan jumlah peserta maksimal 25 persen dari kapasitas ruangan.(*/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Ken Girsang