Dirjen Tanaman Pangan: Impor Pangan Berarti Khianati Petani

Kamis, 04 Januari 2018 – 17:54 WIB
Panen Padi di Pandeglang. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, PANDEGLANG - Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Dirjen Kementan) Sumardjo Gatot Irianto, bersama Bupati Pandeglang melakukan panen jagung dan padi.

Hal ini menunjukkan bahwa panen selalu ada di tiap daerah di Indonesia, jika terjadi impor berarti sudah mencederai para petani di negeri ini.

BACA JUGA: Luas Panen Padi Tahun 2017 Meningkat

"Selama ini issue yang berkembang bahwa stok kosong dan tidak ada panen. Hal ini tidak benar, karena faktanya panen selalu ada di Indonesia kurang lebih 1,5 juta hektar dan pandeglang sendiri panen 7.000 hektar," demikian dikatakan Dirjen Tanaman Pangan Sumardjo Gatot Irianto, usai melakukan Panen Raya Padi di Kampung Kadupinang, Kecamatan Kaduhejo, Kamis (4/1).

Gatot menekankan, Badan Urusan Logistik (Bulog) harus hadir untuk membeli hasil panen petani. Kata dia, jangan sampai hasil penen ini dibeli oleh tengkulak.

BACA JUGA: Mentan: Panen Tiap Hari Buktikan Tak Ada Masa Paceklik

"Saya minta Bulog harus membeli hasil panen baik dengan skema medium atau komersil. Harganyapun harus sesuai HPP, jangan merugikan petani," tandasnya.

Gatot melanjutkan, Pandeglang merupakan daerah lumbung pangan nasional, jadi jangan sampai ada lahan yang tidur. Untuk mendongkrak produksi pertanian, kata dia, akan dimulai tahun 2018 pada minggu pertama di bulan Januari.

BACA JUGA: Sektor Pangan Faktor Utama Menurunkan Jumlah Penduduk Miskin

"Minggu depan CPCL harus sudah siap, karena akan kita verifikasi. Siapkan rekening, uangnya akan kita transfer via Bank," tambahnya.

Adapun lokasi yang panen yang dilakukan yakni Kampung Campaka, Desa Saninten, Kecamatan Kaduhejo kurang lebih 3 hektar jagung dari 13 hektar yang ditanam. Kampung Kadupinang, Kecamatan Kaduhejo panen Padi seluas 20 hektar dari 200 hektar. Dan panen jagung di Kampung Cikembang, Desa Cikoneng, Kecamatan Mandalawangi seluas 5 hektar.

Sementara Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, untuk meningkatkan produksi Padi Jagung, dan Kedelai (Pajale), pihaknya akan melakukan pendekatan kembali kepada masyarakat karena sejauh ini banyak lahan yang tak bertuan.

"Saat ini banyak lahan tidur yang pemiliknya bukan orang Pandeglang. Untuk itu kami akan lebih meningkatkan silaturahmi dengan masyarakat agar lahan tersebut dapat dimanfaatkan, karena Pandeglang tahun 2018 ditargetkan jagung dan kedelai 200 ribu hektar untuk kedelai," katanya.

Turut hadir dalam acara tersebut Danrem 064 My Kolonel Czi Ito Hardianto, Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban, Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono, Dandim 0601 Pandeglang Letkol inf Nur Fitriana Heru Wibawa, Ketua Kejaksaan Negeri Nina Kartini, Kadis Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid, Kadis Pertanian Pandeglang Budi S. Januardi, Kadiskomsantik Yahya Gunawan Kasbin, Kabag Umum Puji Widodo, Kabag Ekonomi Tatang Muhtasar, dan Kabag Humas Mustandri.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ubah Paradigma Lama, Mentan Genjot Hasil Panen Padi Petani


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler