jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar menyadari bahwa utang yang dimiliki perseroan tidak dalam jumlah yang sedikit. Namun, besarnya utang itu dikatakan Emir menjadi salah satu cara untuk penambahan modal.
"Kita perlu penambahan, ada modal dan ada hutang, tapi yang penting sekarang perputaran uang," ucap Emir di Jakarta, Rabu (26/3).
BACA JUGA: BRI Dapat Hak Kelola Satelit, Dua Anggota DPR Anggap Aneh
Saat ini, Emir mengungkapkan bahwa jumlah utang yang ditanggung Garuda telah menyentuh angka USD700 juta. Namun, posisi utang itu sekarang tidak lagi melampaui pendapatan Garuda.
"Yang penting bagaimana kita merencanakan antara permodalan dengan utang," pungkas Emir.
BACA JUGA: 30 Mei, Garuda Indonesia Terbang Jakarta-Amsterdam-Jakarta Non Stop
Sebelumnya, PT Garuda Indonesia mencatat kenaikan jumlah utang (liabilitas) sebesar 31,09 persen pada akhir tahun 2013, menjadi USD1,84 miliar, atau setara Rp 21,6 triliun (kurs Rp11.725 per USD). (chi/jpnn)
BACA JUGA: Garuda Belum Berencana Datangkan A380 dan Boeing 747
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Indonesia Luncurkan Kartu ââ¬ËGaruda Milesââ¬â¢
Redaktur : Tim Redaksi