JAKARTA - Direktur Utama PT PLN (Persero), Nur Pamudji membantah pernyataan Direktur Operasi PLN Indonesia Timur, Vickner Sinaga yang mengaku pernah membeli bahan bakar minyak (BBM) dari oknum Polres Timika.
"Maaf, Direktur Operasi PLN Indonesia Timur, Vickner Sinaga, tempo hari slip of the tongue, salah ucap," kata Nur Pamudji, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, di gedung Nusantara I, Senayan Jakarta, Rabu (7/3).
Menurut Pamudji, dari penelusuran PLN tidak ditemukan bukti pembelian BBM dari oknum Polres Timika. "Fakta yang terungkap, saat itu PLN Indonesia Timur meminjam BBM ke PT Freeport Indonesia di Timika melalui distributor dan itu diketahui Pemda setempat," ungkap Nur Pamudji.
Menyikapi keterangan Dirut PLN tersebut, Wakil Ketua Komisi VI DPR, Effendi MS Simbolon tidak sepenuhnya percaya. Politisi PDI Perjuangan itu mendesak Dirut PLN untuk berterus terang mengungkap hal yang sesungguhnya terjadi.
"Industri mana sih yang tidak tertarik membeli BBM subsidi? Akui saja bahwa BBM tersebut dibeli dari polisi dan ke depannya tidak diulangi lagi," kata politisi Partai PDI-P itu.
Namun respon berbeda diperlihatkan anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana. Menurut Sutan, upaya PLN meminjam BBM karena kondisi darurat, sebenarnya sah-sah saja. "Kalau demi rakyat, saya kira sah-sah saja dan bisa dilakukan dan wajar," tegasnya.
Yang penting, lanjut Sutan, saat itu PLN dalam posisi mengantisipasi terjadinya pemadaman. Konteksnya tanggap.
"Yang penting barang itu nyala dulu. Soal hitung-hitungan belakanganlah. Rakyat juga butuh begitu sebenarnya. Tapi yang penting bisa dipertanggungjawabkan," kata Sutan.
Sebelumnya diberitakan, Vicgner Sinaga mengaku membeli BBM sekitar 40 ton dari Polres Timika. Pembelian itu terpaksa dilakukan karena saat itu cuaca di Timika sangat buruk hingga BBM yang diangkut Pertamina dari Tual, Maluku, tidak mungkin bersandar di Pelabuhan Timika. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PGN Genjot Pipanisasi Gas di Sumbagut
Redaktur : Tim Redaksi