jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi menyatakan bahwa program Relawan Bakti BUMN merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) di seluruh BUMN.
Dia menjelaskan Relawan Bakti BUMN bertujuan untuk memberikan bantuan pelatihan dan fasilitas kepada masyarakat, serta meningkatkan potensi wilayah yang disasar.
BACA JUGA: 25 Tahun PNM, Dirut Ajak Seluruh Karyawan Mengabdi kepada yang Membutuhkan
"Kami harapkan hal ini dapat berguna secara berkelanjutan untuk seluruh wilayah," ujar Arief dikutip, Senin (3/6).
Melihat potensi alam dan wisata yang dimiliki oleh desa kecil ini, PNM melalui Program Relawan Bakti BUMN (RBB) menghadirkan bantuan dan pelatihan kepada warganya.
BACA JUGA: Sederet Komitmen PNM Peduli Bangun Negeri di Usia 25 Tahun
Adapun salah satu desa yang menjadi sasaran program Bakti BUMN adalah Desa Butuh, yang terletak di lereng Gunung Sumbing, Kabupaten Magelang, dikenal dengan julukan "Nepal Van Java" karena suasana alamnya yang mirip dengan Nepal.
"Desa Nepal Van Java memiliki keunikan dan potensi yang begitu besar, jadi kami harap bisa meningkatkan melalui pelatihan dan bantuan yang sesuai agar seluruh potensi dapat ditangkap dan semakin dikembangkan," ucap Arief.
Account Officer PNM Unit Kaliangkrik Ulys Oktaviani menjadi salah satu sukarelawan yang turut berkontribusi dalam memajukan Desa Butuh.
Selama setahun, Ulys senang dapat membantu permodalan usaha warga setempat. Selain bantuan permodalan, PNM juga memberikan pelatihan dan fasilitas seperti mesin pengolah sampah dan Ruang Pintar untuk anak-anak di desa tersebut.
Melalui bantuan-bantuan tersebut, Ulys berharap agar warga Desa Butuh dapat semakin sejahtera. Dengan begitu, para warga dapat terus merajut asa dan membangun Desa Butuh.
"Harapan untuk nasabah semoga diberi kesehatan selalu, usahanya makin berkembang, semoga ibu-ibunya dikasih kemudahan untuk mencicil angsuran di Mekaar setiap minggu dan bisa makin sejahtera," paparnya
Ulys berharap bantuan membuat warga makin sejahtera dan dapat terus membangun Desa Butuh.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul