jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pernah mendapat nasehat politik agar tidak menggandeng pegawai negeri sipil (PNS) sebagai wakil gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
"Saya dikasih tahu sama penasehat politik, jangan ambil PNS (buat dijadikan wagub), apalagi dia bukan ketua ormas," kata Ahok, sapaan Basuki, saat memberikan sambutan pada pelantikan Kepala Kantor Regional V BKN Jakarta, Pejabat Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Balai Kota, Jakarta, Jumat (29/4).
BACA JUGA: Ahok tak Segan Copot PNS Tiap Hari
Ahok menyatakan, bisa saja memilih Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah sebagai pasangannya pada Pilkada DKI. Ini dilakukan untuk mendulang suara.
Namun, Ahok tidak mau melakukannya. "Saya mau buktikan saya bukan mau memanfaatkan PNS," ucapnya.
BACA JUGA: Putri Presiden Pertama Indonesia Ini Bilang Reklamasi Tak Penting
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku, menggandeng PNS sebagai pasangannya karena ingin menghapus stigma negatif. Dalam Pilkada DKI 2017, ia menunjuk Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daaerah DKI Heru Budi Hartono sebagai wakilnya.
"Saya hanya mau menunjukkan berani pilih PNS sebagai wakil saya untuk menyampaikan pada Anda yang punya stigma PNS korup dan malas silakan periksa (Heru), apakah dia betul baik atau tidak," ungkap Ahok. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Rachmawati Soekarnoputri Meneteskan Air Mata di Luar Batang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Datangi Masjid Luar Batang, Putri Bung Karno Ada Misi Khusus
Redaktur : Tim Redaksi