Disarankan Tidak Usah Turun di Piala Uber

Rabu, 21 Maret 2012 – 11:16 WIB

JAKARTA - Buli tangkis masih menjadi andalan utama Indonesia untuk meraih medali emas di Olimpiade. Melihat prestasi terakhir, duet Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir jelas menjadi tumpuan utama Indonesia untuk melanjutkan tradisi emas Olimpiade.

Olimpiade 2012 akan mulai dilaksanakan pada 27 Juli memdatang di Inggris. Sedangkan Piala Uber akan dilangsungkan pada 20-27 Mei di Wuhan, Tiongkok. Nah, karena waktu yang relatif berdekatan itu, beberapa" pihak menyarakan agar Liliyana absen saja di Piala Uber dan focus ke Olimpiade mengingat peluang Indonesia menjadi juara di Piala Uber sangat kecil.

"Posisi mereka saat ini sudah aman. Jangan diforsir untuk mencari poin lagi. Lebih baik mereka menyimpan tenaga, jaga kondisi jangan sampai cedera, dan fokus pada persiapan agar lebih matang di Olimpiade," kata Ivana Lie, salah satu legenda bulutangkis putri Indonesia kepada wartawan di Jakarta, Selasa (20/3).

"Menurut saya tidak perlu menurunkan Liliyana. Selain untuk menghindari cedera, saat ini peluang kita untuk merebut Piala Uber juga kecil. Jadi lebih baik dia tidak usah ke Piala Uber," sambungnya.

Bagaimana dengan Liliyana sendiri? Dikonfirmasi mengenai hal tersebut saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta tadi malam Liliyana menyatakan mengaku belum tahu apakah dirinya bakal turun di Piala Uber Mei nanti atau tidak. "Saya belum tahu. Kita lihat saja nanti. Saya tergantung kebutuhan saja. Piala Uber kan dekat dengan Olimpiade. Tapi saya selalu siap untuk Merah Putih," kata Liliyana.
   
Pemain kelahiran  di Manado, Sulawesi Utara, 9 September 1985 itu sendiri tampil berpasangan dengan Shendy Puspa Irawati di nomor ganda putri saat babak kualifikasi zona Asia di Macau, Februari lalu. Saat itu tim Uber Indonesia nyaris tidak lolos setelah kalah dari Cina di babak perempat final.
 
Pengurus PB PBSI sendiri sadar jika Tontowi/Liliyana menjadi andalan untuk mempertahankan tradisi emas. Persiapan keduanya menjelang Olimpiade lebih difokuskan pada perbaikan kelemahan masing-masing pemain dan menganalisis kelemahan calon-calon tim lawan. "Persaingan di ganda campuran sangat ketat. Tidak ada tim yang dominan," ujar koordinator pelatih ganda, Christian Hadinata.

Karena itu, lanjut Christian, yang terpenting adalah bagaimana mempersiapkan mental mereka. "Karena Olimpiade beda dengan kejuaraan-kejuaraan lain. Olimpiade adalah perang mental. Mungkin bagi Liliyana tampil di Olimpiade bukanlah yang pertama, karena dia sudah berpengalaman di Beijing 2008. Namun bagi Tontowi, ini adalah Olimpiade pertamanya," sambung Christian. (ali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aroma Dendam Di Matteo pada Mancini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler