Disdik Tolak Laksanakan UN

Kamis, 18 April 2013 – 12:27 WIB
BALIKPAPAN- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Balikpapan, bersikap tegas. Tidak akan melaksanakan Ujian Nasional (UN) pada hari ini, Kamis (18/4). Alasannya, bahan soal-soal ujian serta lembar jawaban komputer (LJK) yang diterima hingga tadi malam belum lengkap.

Disdik tidak ingin mengambil risiko, jika tetap dipaksakan digelar hari ini. “Sudah diputuskan, besok (hari ini, Red) tidak ada pelaskaaan Ujian Nasional tingkat SMA. Zero, tidak ada ujian,” tegas Kepala Disdik Balikpapan, Drs Hery Misnoto.

Keputusan Balikpapan tidak menggelar UN hari ini, diambil pukul 22.30 Wita di Balaikota. Sebelum sikap untuk tidak menggelar UN diputuskan, sempat terjadi tarik ulur. Awalnya, pukul 20.00 Wita digelar rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKDP), hadir juga Kepala Disdik Kaltim H Musyahrim MM dan sejumlah pihak yang berkepentingan dengan UN. Kebetulan, beberapa Komisi X DPR RI yang membidangi masalah pendidikan juga melakukan kunjungan kerja terkait pemantauan pelaksanaan UN yang sedianya digelar hari ini. Beberapa Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan ikut mendampingi.

Dari rapat ini, Kepala Disdik Kaltim memaparkan bahwa nyaris semua daerah di Kaltim tidak menerima secara lengkap bahan soal-soal UN, kecuali Kabupaten Tana Tidung yang jumlahnya sekolah dan pesertanya jauh lebih sedikit. Dengan tidak ada kepastian kapan soal-soal itu tiba, maka secara tidak langsung memengaruhi kesiapan penyelengaraan UN.

“Dari semua soal-soal yang tiba di Kaltim, cuma Tana Tidung sebagai daerah remote (daerah terpencil) yang diutamakan yang sudah lengkap. Sementara daerah lain tidak, jadi teman-temen di daerah juga masih kebingungan. Masih ada 169 sekolah di Kaltim yang belum menerima, ” ujar Kepala Disdik Kaltim, Musyahrim.

Keluhan dan risiko jika UN tetap digelar dengan kondisi soal-soal tidak lengkap pun dikemukakan. Sejumlah pihak di dalam forum meminta agar UN ditunda kembali. “Ini namanya bukan Ujian Nasional. Ini ibarat lebaran, ada yang duluan ada yang belakangan seperti Muhamadiyah dan NU. Tapi ‘kan lebaran cuma dua itu saja yang berbeda, lah ini yang terancam berbeda pelaksanaan UN-nya banyak,” kata Ketua Dewan Pendidikan Kota (DPK), Subiyanto.

Kepala Disdik, Hery Misnoto juga punya pendapat sama. Dia menyebut, jika UN dipaksakan digelar, maka dampaknya semakin besar. “Ini bukan Ujian Nasional, tapi ujian cicilan karena tidak serentak. Di Balikpapan masih ada 9 sekolah yang belum menerima naskah soal sedikitpun, kalaupun ada sekolah yang menerima soal tapi masih ada masalah. Contoh SMA Negeri 1, kekurangan soal matematika satu amplop. Jadi mau dicari kemana kekurangan itu? Mas iya ada beberapa siswa tidak ikut UN, kan kasihan psikologis mereka terbebani,” tandas Hery.(die)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Godaan Uber Bocoran Soal UN Sangat Besar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler