Disebut Kuda Hitam, Edhie Ingin Fokus Angkat Demokrat

Minggu, 09 Maret 2014 – 21:01 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Nama anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD), Pramono Edhie Wibowo diprediksi bisa menjadi kuda hitam dalam ajang konvensi calon presiden di partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Namun, prediksi itu lantas tak membuat mantan Pramono besar kepala.

Alih-alih sesumbar karena difavoritkan, Pramono justru mengaku lebih fokus mengangkat PD agar bisa kembali mendapat kepercayaan pemilih. "Sebagai Dewan Pembina Partai Demokrat saya bertanggung jawab untuk menyiapkan partai menghadapi Pileg 2014 mendatang," katanya kepada wartawan, Minggu (9/3).

BACA JUGA: Jokowi-Ahok Maju Pilpres, Foke Bakal Pimpin Jakarta Lagi

Pernyataan itu disampaikan Pramono saat dimintai tanggapan tentang pernyataan sesepuh PD, Achmad Mubarok yang menyebut mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu punya peluang paling besar untuk menjadi kuda hitam di konvensi. Pendapat serupa juga disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad H Wibowo. "Yang saya lihat Edhie. Kalau Demokrat bisa 10 persen, dia (Pramono Edhie, red)  bisa jadi kuda hitam," kata  Drajad.

Hanya saja, Pramono menegaskan bahwa UU Pemilu Presiden (Pilpres) mensyaratkan parpol yang hendak sendirian mengusung pasangan capres harus meraih 25 persen suara sah nasional atau 20 persen kursi DPR. Padahal, sejauh ini sejumlah survei menempatkan elektabilitas partai Pemenang Pemilu 2009 itu terpuruk di bawah angka 10 persen.

BACA JUGA: AMM Buntuti Jokowi Jadi Capres Pilihan Anak Muda

Karenanya Pramono mengatakan, dirinya bersama kader-kader PD lainnya harus bisa mengembalikan kepercayaan pemilih. "Misi saya dalam menghadapi Pileg 2014 ini adalah untuk menyelamatkan Partai Demokrat dengan perolehan suara dua digit," tandasnya.

Lantas bagaimana dengan posisi Pramono sebagai peserta konvensi capres PD? Putra tokoh penting TNI, Sarwo Edhie Wibowo itu menegaskan bahwa mengikuti konvesi hanya salah satu cara untuk meneruskan pengabdian setelah 33 tahun lebih berkiprah di ketentaraan. “Ikut konvensi adalah cara untuk melanjutkan panggilan mengabdi pada negeri ini,” pungkas mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri itu. (jpnn)

BACA JUGA: Hampir Pasti Usung Jokowi, Lirik Cawapres Peredam Konflik

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akbar Tandjung Berpotensi Jadi Kuda Hitam di Pilpres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler