jpnn.com, JAKARTA - Tim Piala Thomas Indonesia diserang oleh sekelompok buzzer yang menggemakan tagar #AtletHarusPaham.
Tagar tersebut muncul lantaran sejumlah pebulu tangkis Indonesia menyindir pemerintah yang tak kunjung memberikan bonus setelah mereka membawa pulang Piala Thomas ke tanah air.
BACA JUGA: Kejutan! 13 Tahun Bersama, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying Resmi Berpisah
Dalam beberapa unggahan, para buzzer menampilkan gambar tak elok. Pahlawan kemenangan Indonesia, Jonatan Christie menjadi salah satu korbannya.
"Bukannya gak mau diturunin, tapi sedang disiapkan," tulis akun @sasyarmdniyang diakhiri dengan tagar #AtletHarusPaham.
BACA JUGA: Gagal Juara BWF World Tour Finals 2021, The Minions Tetap Kantongi Hadiah Fantastis
BACA JUGA: An Seyoung, Gadis 19 Tahun Penguasa Pulau Dewata
Namun, pencinta bulu tangkis Indonesia membalasnya dengan tagar #ApresiasiAtletBadminton.
Di situ, para badminton lovers balik menyerang pemerintah yang dianggap membayar buzzer untuk cuci tangan setelah lalai dalam mengapresiasi perjuangan atlet bulu tangkis.
"Ketika pemerintah tidak bisa memberikan apresiasi kepada atlet, tetapi mereka bisa membayar Buzzer untuk membuat atlet turun. betapa bodohnya. #AtletHarusPaham adalah hashtag paling bodoh," tulis @yuyurinayu.
Alih-alih membalas serangan buzzer, Jonatan Christie yang menjadi korban cuitan tak bertanggung jawab tersebut lebih memilih memposting foto dan video yang menunjukkan kepeduliannya terhadap korban erupsi gunung semeru.
"Mari kita bantu teman-teman kita yang membutuhkan bantuan kita di sana," tulis Jojo di instagram story-nya.
Indonesia sendiri membawa pulang Piala Thomas ke tanah air setelah 19 tahun lamanya. Hal itu terjadi seusai Tim Merah Putih menang 3-0 atas China di partai puncak yang berlangsung di Denmark, 17 Oktober lalu.
Sebelumnya, Menpora Zainudin Amali sempat menyatakan Piala Thomas merupakan single event tidak bergengsi sehingga tidak diusulkan untuk diberikan bonus.
Namun, dalam konferensi pers virtual Sabtu (04/12), Menpora Amali memastikan akan memberikan sejumlah bonus kepada Tim Piala Thomas Indonesia.
“(Pemberian bonus) ini bukan karena desakan publik. Kami telah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan. Jadi, kami benar-benar mengikuti rules," jelas Amali.(antara/mcr15/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib