Diserang, Dahlan Makin Populer

Rabu, 05 Desember 2012 – 08:02 WIB
JAKARTA –  Serangan terhadap Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Meneg BUMN) Dahlan Iskan justru akan mendongkrak popularitas Dahlan sendiri.  Sebab, masyarakat secara psikologis sudah memposisikan sosok Dahlan sebagai figur bersih yang sedang dizolimi oleh DPR.

 “Saya pikir apa yang dilakukan oleh anggota DPR dengan terus menyerang Dahlan justru akan menjadi bumerang bagi dirinya, atau parpolnya. Anggota DPR juga harus tahu bahwa publik saat ini sedang ‘demam ‘ Dahlan. Apapun yang dilakukan oleh Dahlan pasti akan dilihat,” papar pengamat politik Universitas Muhammadiyah Jakarta Usni Hasanuddin, Selasa (4/12).

Masyarakat Indonesia saat ini, butuh banyak terobosan dari orang-orang pemerintahan seperti Dahlan.  Kemunculan Dahlan di kementerian dengan gayanya yang spontan seperti memberikan kerinduan sosok birokrat yang diidolakan oleh masyarakat.

“Jadi kalau ada politisi DPR yang ceritanya selalu miring di media, menyerang Dahlan sampai ke wilayah personal, itu justru meningkatkan popularitas Dahlan, bahkan elektabilitas Dahlan makin naik,” tuturnya.

Serangan politis ke wilayah personal Dahlan Iskan tidak sekali ini saja. Terbaru Wakil Komisi VII Effendy Simbolon yang geram terhadap Meneg BUMN mengatakan Dahlan perlu dibawa ke psikiater.  Kegeraman politikus PDIP  tersebut karena Dahlan pulang sebelum rapat dengan Komisi VII DPR dibuka, karena mendadak di panggil presiden.

Menanggapi peryataan politisi yang saat ini sedang maju dalam Pilkada Sumatera Utara itu, pengamat politik Point Indonesia Karel Harto Susetyo mengatakan blunder.  Cara Effendy itu hanya akan menghancurkan citra diri dan partainya. Imbasnya bukan saat ini saja atau dalam Pilkada Sumut tapi bisa saja efeknya akan sampai 2014 nanti.

“Komentar Effendy seperti itu dalam marketing politik sama saja dengan bunuh diri karakter. Artinya dia baru saja membunuh karakternya sendiri. Publik tentu akan menganggap gaya berpolitiknya kasar dan tidak santun. Hal ini jelas menjadi catatan bagi masyarakat,” tandasnya.

Menurut Karel, gaya politisi seperti Effendy ini juga akan berimbas pada citra DPR juga. Jadi tidak salah apabila banyak orang awam menilai DPR dengan dengan cap miring. “Publik tidak bisa disalahkan, karena anggota DPR nya sendiri kerap berkomentar  kasar,” pungkasnya. (dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jafar Ingatkan Mahasiswa Tentang Pentingnya Empat Pilar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler