Diserang Selebaran, Bibit Malah Dicurigai

Kamis, 09 Mei 2013 – 08:47 WIB
SEMARANG – Adanya selebaran yang menyerang pasangan cagub-cawagub Jateng, Bibit Waluyo-Sudjiono, belum tentu sebagai black campign yang dilakukan oleh lawan-lawannya. Justru memungkinkan, selebaran itu sengaja di lakukan oleh tim pemenangan Bibit-Sudijono sebagai upaya untuk mendongkrak pencitraannya.

Pengamat Sosial Politik Universitas Diponegoro Semarang, Dr Budi Setiono mengatakan, orang yang sengaja menyebar selebaran tersebut lebih kuat dugaan dilakukan oleh tim suksesnya sendiri.

Namun menurutnya ada juga kemungkinan dilakukan dari tim sukses dsri cagub lain.

"Melihat dari polanya, itu bentuk dari perang yang disebut sebagai kontraintelijen. Kontraintelijen sendiri kental dengan militer. Sementara, cagub Bibit waluyo berasal dari kalangan militer tentara, yang merupakan purnawirawan jenderal. Dan di belakangnya mempunyai kapasitas untuk itu (kontraintentelijen, red)," katanya saat dihubungi kemarin.

Menurut Budi, sebetulnya apa yang tersebar pada selebaran-selebaran tersebut merupakan kumpulan berita-berita formal yang sudah terpublikasi secara umum dan luas. Adanya selebaran tersebut, juga menjadi hak bagi para pemilih atau masyarakat, untuk mengetahui rekam jejak mereka, para calon gubernur dan bukan merupakan kampanye hitam.

"Kampanye hitam itu adalah sesuatu yang diada-adakan berbentuk fitnah manipulasi dan tidak bisa dikonfirmasi. Kalau selebaran itu lebih bersifat menunjukkan track record, prestasi rekam jejak dan perilaku para calon gubernur mereka. Itu bukan black campaign. Justru yang seperti itu perlu dipertahankan dalam demokrasi, dan merupakan suatu yang positif," ucapnya.

Dia menambahkan, dalam kompetisi politik segala macam rupa bentuk propaganda, umum digunakan dimana-mana termasuk pada pilgub Jateng 2013 kali ini. Apabila propaganda tersebut merupakan wacana umum, sebuah informasi, serta fakta dimedia massa, tanpa harus diklarifikasi, itu bukan menjadi kampanye hitam.

Tapi sebaliknya, perlu diwaspadai bahwa tindakan propaganda tersebut digunakan untuk menyerang lawan, serta sebagai fitnah, itu yang harus diwaspadai, dan panwaslu harus bersikap.

"Selebaran itu menjadi informasi masyarakat dan dijadikan refrensi mereka untuk memilih. Tidak bisa dikatakan oleh Bibit sebagai kampanye hitam. Informasi itu bukan fitnah," katanya.

Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Diponegoro, Hasyim Asyari, mengatakan bahwa mendekati masa kampanye dan pemilihan, akan rentan munculnya hal-hal positif dan negatif, yang dianggap sebagai upaya kampanye hitam, menyerang pada cagub.

"Terlepas dari siapa yang melakukannya dan apa motifnya, secara positif masyarakat berhak tahu, apa saja yang sudah dilakukan, capaiannya bagaimana, dan bagaimana kinerjanya selama ini. Dan selebaran-selebaran itu bukanlah black campaign," katanya.

Di sisi lain, Hasyim menilai bahwa pa yang disampaikan oleh cagub Bibit Waluyo ke publik, yang menyatakan bahwa hal tersebut sebagai upaya kampanye hitam terhadap dirinya adalah terlalu dini. Karena semua adalah bentuk reward and punishment ketiga cagub tersebut. (saf)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bacaleg PPP Tak Penuhi Syarat, SDA Tetap Santai

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler