Diseret Truk Belasan Kilometer, Tukang Bangunan Tewas Mengenaskan

Sabtu, 20 September 2014 – 23:20 WIB

jpnn.com - RENGAT - Tak ada yang menyangka Izharyanto (59), Wakil Ketua BPD Desa Pasir Ringgit, Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), pergi untuk selama-lamanya dalam kondisi mengenaskan. Betapa tidak, korban yang bekerja sebagai tukang bangunan itu, awalnya hanya ingin pergi bekerja dalam kondisi sehat.

Namun pada Kamis (18/9) sekitar pukul 17.00 WIB, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di Jalan PTSI Kelurahan Pematangreba, Kecamatan Rengat Barat. Izharyanto merupakan korban tabrak lari yang terjadi di Jalan Lintas Timur, Desa Pasir Ringgit Kecamatan Lirik yang terseret sekitar 15 kilometer (Km).

BACA JUGA: 132 Honorer K2 jadi CPNS Tinggal Menunggu SK Penempatan

Keluarga korban Nazarudin (44), bersama keluarga lainnya Aras Fadilah (48) yang juga sebagai saksi di kepolisian mengatakan, pagi sebelum korban berangkat kerja dalam kondisi sehat.

"Keluarga kami tidak punya firasat apa-apa tentang kejadian ini. Namun apa boleh buat, mungkin sudah nasib," ujarnya seperti dilansir Riau Pos (JPNN Grup), Sabtu (20/9).

BACA JUGA: Suami Ditikam Mantan Suami, Siti Lapor Polisi

Kasat Lantas Polres Inhu AKP Ari Setyawan Wibowo SH SIK mengatakan, korban meninggal dunia setelah terseret di bagian belakang truk Dutro R6 hingga belasan kilometer tanpa diketahui sopir truk, Deni Eka Putra.

"Akibat kajadian itu, kepala korban pecah dan bagian tubuh lainnya mengalami luka-luka karena gesekan aspal," ujarnya.

BACA JUGA: 23 Kepsek yang Dipecat Merasa Dijebak

Menurutnya, korban pada sore itu baru saja pulang bekerja dari Dusun Kompan Desa Pasir Ringgit bersama anaknya M Nurisman (11). Akibat kejadian itu anak korban mendapatkan perawatan di RSUD Indrasari Rengat, karena terjatuh dari sepeda motor yang dikendarai orangtuanya.

Dalam perjalan pulang itu, korban yang mengendarai sepeda motor Vario warna putih BM 4713 VK, bersama anaknya sesampai di Jalan Lintas Timur, Desa Pasir Ringgit, tiba-tiba menabrak bagian belakang truk Dutro yang dikemudikan Deni Eka Putra.

"Tabrakan tersebut menyebabkan korban dan anaknya langsung terjatuh," ungkapnya.

Namun naas bagi korban Izharyanto, bajunya tersangkut di besi bagian belakang truk yang biasa digunakan untuk menaikkan ban serap. Sehingga korban terseret sampai ke Jalan PTSI yang berjarak belasan kilometer dari lokasi tabrakan.

"Dari pengakuan sopir truk kepada polisi, ia sempat merasakan ada yang menabrak dari belakang. Namun karena takut, sopir truk itu memilih untuk tancap gas dan tidak mengetahui bahwa ada korban yang tersangkut dibelakang mobil hingga terseret, ditambah lagi pada sore itu dalam kondisi hujan," sambungnya.

Selain itu, sopir truk bernama Deni itu juga tidak mengetahui kapan korban terlepas dari sangkutan hingga ditemukan dalam kondisi mengenaskan oleh warga. Usai kecelakaan, ia langsung mengantarkan mobil truk tersebut ke rumah orangtuanya di Pematangreba.

Tak lama berselang orangtua Deni meneleponnya dan mengatakan bahwa mobil yang dikemudikannya telah menyeret salah seorang warga hingga ke Jalan PTSI, dengan kondisi meninggal dunia. Deni pun langsung menyerahkan diri ke pos Satlantas di Simpang Pematangreba.

"Sopir truk itu hanya tahu dia ditabrak dari belakang kemudian berupaya kabur melalui Jalan PTSI. Tetapi dia mengaku tidak tahu ada yang tersangkut di belakang hingga meninggal dunia," terang Kasat.(kas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Protes Alat Tambang Disita, Pendemo Bakar Kantor Camat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler