jpnn.com, JAKARTA - Dua partai dari Koalisi Indonesia Bersatu, PAN dan Golkar, merespon sindirian Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon yang mengatakan kasihan terhadap koalisi lain karena belum memiliki nama calon presiden (capres).
Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto mengatakan meskipun rencana koalisi perubahan sudah ada nama capres namun koalisi tersebut belum jelas nasibnya hingga kini.
BACA JUGA: Pengamat Harapkan KIB Lebih Terbuka untuk Sejumlah Opsi Koalisi
“Iya enggak usah kasihan, ngapain ngasihanin orang lain, urus masing-masing saja dan semua punya masing-masing strategi, dan koalisi sampai sekarang pun belum ada koalisi yang didaftarkan ke KPU, belum ada hitam di atas putih. Menurut saya masih biasa saja, masih bunga-bunga demokrasi aja sekarang, masih hingar bingar, belum tahu ujungnya, siapa sama siapa, gitu kan? Jadi enggak usah kasihan-kasihan,” kata Yandri saat dihubungi wartawan, Jumat (24/2).
“Dan semua belum ada yang jelas, termasuk koalisi demokrat, PKS, NasDem, belum jelas. Kalau jelas itu kalau sudah daftar ke KPU. Capres siapa, cawapresnya siapa, cukup enggak 20 persen yang ngusung, baru lengkap dan aman. Sekarang masih geger geger demokrasi saja,” sambungnya.
BACA JUGA: Golkar Jatim Ikut Serukan Airlangga Hartarto Capres KIB
Wakil Ketua MPR ini menghimbau kepada semua partai politik agar menahan diri dan menjaga suasana adem dan damai jelang Pemilu 2024.
Ia mengajak semua pihak dapat menciptakan situasi kondusif dan demokrasi riang gembira.
BACA JUGA: Golkar DKI Minta KIB Deklarasikan Airlangga sebagai Capres
“Yang pasti koalisi sekarang itu belum ada yang permanen, segala kemungkinan masih bisa terjadi, siapa bersatu dengan siapa, oleh karena itu situasi kondusif dan komunikasi antaranak bangsa itu tetap harus kita jaga. Kita buat demokrasi itu kegembiraan bukan sebuah ancaman, bagi PAN kita berterima kasih kalau ada anak bangsa yang mau menjadi capres atau cawapres dari partai mana pun,” ujarnya.
Senada dengan Yandri, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengatakan KIB tidak akan terburu-buru dalam mengumumkan nama Capres.
Meski Golkar sudah memiliki nama Airlangga namun ia menegaskan akan mengikuti era presiden Jokowi yang mengumumkan di waktu yang tepat.
“Pada pilpres 2014, Presiden Jokowi itu baru menyatakan maju hanya selang beberapa hari sebelum mendaftarkan. Jadi semua akan indah pada waktunya,” ungkapnya.
Anggota Komisi I DPR RI ini mengatakan masih banyak waktu yang dimiliki oleh semua kandidat untuk melakukan sosialisasi.
“Ya semua akan pas, dan masih banyak waktu untuk melakukan sosialisasi menuju kemenangan,” pungkas Dave. (dil/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif