Disingkirkan Madura United, Persebaya Kecam Wasit Dodi Setia Purnama

Jumat, 28 Juni 2019 – 11:06 WIB
Bintang Persebaya Surabaya Damian Lizio (tengah) saat melawan Madura United. Foto: Persebaya

jpnn.com, MADURA - Pelatih Persebaya Surabaya Djadjang Nurdjaman murka setelah timnya dikalahkan Madura United dengan skor 1-2 pada leg kedua perempat final Piala Indonesia 2018.

Pria yang karib disapa Djanur itu langsung meluapkan amarahnya setelah laga di Stadion Gelora Madura, Kamis (27/6), berakhir.

BACA JUGA: Persebaya Kalah, Djanur Kecewa: Harusnya Kami Dapat Dua Penalti

Djanur terang-terangan menuding wasit Dodi Setia Purnama sebagai biang kekalahan Persebaya.

BACA JUGA: Djadjang Sebut Ada Andil Wasit sehingga Persebaya Kalah dari Madura United

BACA JUGA: Tekuk Persebaya, Madura United Melaju ke Semifinal Piala Indonesia

Dalam laga itu Ruben Sanadi dan kawan-kawan tertinggal terlebih dahulu lewat sepakan Beto Goncalves saat laga baru berjalan lima menit.

Green Force, julukan Persebaya, sempat menyamakan skor melalui Damian Lizio pada menit ke-21.

BACA JUGA: Madura United vs Persebaya: Punya Rekor Jos, Green Force Pantang Gembos

Namun, dua menit kemudian, Beto berhasil mencetak gol penentu kemenangan bagi Madura United.

Kans Persebaya untuk lolos sebetulnya sangat terbuka.  Dengan modal 1-1 yang diraih pada leg pertama, Persebaya bisa lolos dengan memaksakan skor imbang 2-2. 

Nah, gol penyeimbang itu seharusnya bisa diperoleh ketika striker Persebaya Amido Balde ditekel kiper M. Ridho pada menit ke-67.

Pemain Persebaya sudah berharap mendapat penalti sekaligus menjaga asa lolos ke empat besar.

Namun, Dodi memiliki keputusan lain. Pria asal Indramayu itu hanya memberikan tendangan bebas kepada Persebaya. Padahal, dalam tayang ulang, Balde tampak jatuh di kotak terlarang.

"Kami seharusnya dapat penalti. Tolong kalau saya salah, bisa dicek itu tayang ulangnya," kata Djanur. 

Saking gemasnya, Djanur sampai masuk ke dalam lapangan di akhir laga. Dia masih belum puas dengan keputusan wasit. Namun, dia malah mendapat kartu kuning.

"Kami terima hasil akhirnya. Namun, prosesnya itu, lho. Tolong, dong, wasit kalau ingin perbaiki sepak bola Indonesia," imbuh mantan pelatih Persib Bandung itu. 

Bukan hanya Djanur yang murka. Manajer Persebaya Candra Wahyudi juga merasakan hal serupa.

"Selama ini saya selalu berpikiran positif kepada wasit. Maaf, untuk kali ini saya harus berpikiran buruk," kata Candra.

Karena itu, manajemen Green Force langsung melayangkan surat protes kepada PSSI.

 "Hasil memang tak bisa diubah. Namun, minimal publik tahu sepak bola Indonesia itu seperti apa," tegas Candra 

Soal penalti, pelatih Madura United Dejan Antonic enggan berkomentar banyak.

"Saya enggak bisa lihat dengan jelas (apakah tekel di luar atau dalam kotak penalti). Saya enggak bisa komen itu keputusan wasit benar atau salah," kata pelatih asal Serbia itu.

Yang jelas, dia sangat bahagia dengan kemenangan yang diraih. Sebab, ini adalah kali pertama Laskar Sape Kerrab menang atas Persebaya. 

"Kami akhirnya bisa mengubah tradisi lawan Persebaya," ujarnya.

Dalam enam laga sebelumnya kontra Persebaya, Madura United tak pernah menang. Mereka menelan empat kekalahan dan dua kali imbang.

"Kami harap meraih hasil maksimal di semifinal nanti," katanya.

Mereka akan bersua PSM di semifinal pada Minggu (30/6). Secara khusus, Dejan memuji penampilan apik kiper M. Ridho.

Total, mantan kiper Borneo FC itu mencatatkan enam save. Termasuk sundulan jarak dekat Amido Balde pada menit ke-87.

"Dia sudah bekerja keras untuk tim," kata.

Soal pujian sang pelatih, M. Ridho memilih merendah.

"Yang jelas ini semua berkat kerja keras tim. Kemenangan ini saya persembahkan untik supporter," terangnya. (gus/bas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Utak-atik Komposisi Persebaya Tanpa Hansamu Yama Kontra Madura United


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler