Diskotek Undercover dengan Aksi DJ tanpa Busana

Selasa, 10 Januari 2017 – 15:57 WIB
Diskotek Undercover dengan Aksi DJ tanpa Busana. Foto Jawa Pos/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Pergantian tahun merupakan momen berbahagia bagi banyak orang. Kebahagiaan itu diungkapkan dalam bentuk aksi yang berbeda.

Ada yang mengajak pasangannya sambil membeli aksesori seperti kembang api atau pun terompet dan nonton live music yang disediakan di tempat yang sudah rutinitas.

BACA JUGA: Jelang Tahun Baru, Polri Gelar Razia di Tempat Dugem

Namun yang doyan private party tentu lain lagi ceritanya. Mereka menghabiskan malam pergantian tahun baru 2017 caranya sendiri.

Di Jakarta, bentuk-bentuk pesta disajikan dengan lain. Salah satunya adalah topless disc jockey (DJ) sekaligus menari striptis.

BACA JUGA: Tarif Sekali Main dengan Anak Diskotek dan SPG Rp1,5 Juta

Suguhan itu hanya untuk para penggila keindahan kaum hawa di tengah ingar-bingar electronic dance music (EDM) nan menggelora.

Jawa Pos berhasil melakukan penelusuran kehidupan malam Jakarta saat malam pergantian tahun baru di Taman Hiburan Rakyat (THR) Lokasari, Jakarta Barat.

Dari jauh, irama EDM mengalun sudah terdengar di deretan warung kopi di area yang menjadi lokalisasi itu.

Beberapa single DJ-DJ papan atas dunia seperti Avicii, Hardwell, Martin Garrix, dan Zedd bergantian diputar kala fajar mulai menjelang.

Bagi orang yang tidak begitu memahami makna secara geomusical, mungkin itu tidak bermakna apa pun.

Namun, bagi yang paham musik, hal tersebut adalah sebuah keanehan. Ya, Lokasari yang masih masuk wilayah Kota, Jakarta Barat, itu memang bukan habitat musik kekinian tersebut.

Sebab, yang diputar di sana mayoritas musik house yang biasa disebut disko kota. Musik itu biasanya berbentuk remix dangdut yang berisi sound penuh telolet.

So, kalau ada orang yang memutar musik-musik EDM dari para DJ terkenal itu di sana, bisa dipastikan, dia mengerti musik dan punya taste musik yang not bad.

Kami pun mencari sumber suara tersebut yang ternyata berasal dari sebuah warung kopi yang terletak di tengah-tengah. Setelah sedikit bertanya, seorang pemuda yang mengaku bernama Michael pun menuturkan bahwa dirinyalah yang memutar musik itu.

“Saya memang DJ. Jadi, tahu lah lagu-lagu bagus,” kata Michael yang saat itu mengenakan T-shirt putih dan celana jins pendek.

Sembari berlindung dari guyuran gerimis, kami pun larut berbicara tentang musik dan segala tetek-bengek kemeriahan pesta di ibu kota. Kejadian tersebut terjadi awal Oktober.

Kebetulan, ketika itu, Mille’s, sebuah diskotek di Lokasari, belum ditutup Pemprov DKI karena ketahuan ada pengunjung yang memiliki narkoba. Nah, di Mille’s itulah biasanya musik disko kota diputar.

Kala itu, kami memang sengaja bertandang ke sana untuk berburu topless DJ alias DJ yang tidak memakai atasan, wkwkwkw.

Sejak dulu, Mille’s memang dikenal sebagai diskotek undercover yang bisa menyediakan kesenangan dalam bentuk bermacam-macam.

Kami berpikir, siapa tahu, di sana juga ada topless DJ yang kami cari sejak pertengahan tahun. Yes, topless DJ di Jakarta memang antara ada dan tiada.

Ada yang bilang ada, tetapi ketika didesak malah geleng-geleng tanda tidak tahu persis.

Banyak kenalan yang kebetulan berprofesi DJ. Yang level klub lokal hingga internasional juga sudah kami tanya. Teman-teman yang berlabel party animal pun sudah ditanyai.

Mereka sih mengiyakan, tetapi mengaku tidak tahu siapa yang harus kami hubungi untuk menemukan keberadaan para topless DJ tersebut.

“Ada kok, saya pernah lihat,” ucap Andrew, pengusaha muda yang juga penggila pesta.

Namun, ketika klub yang dia maksud kami datangi, ternyata tidak ada. Berdasar informasi yang kami terima dari pihak klub, hal tersebut hanya event insidental. Itu pun yang diundang topless DJ dari mancanegara. Zonk deh.

Nah, setelah beberapa bulan bertanya ke sana-sini dan keluar-masuk klub dari yang papan atas sampai yang tamunya datang pakai sandal jepit, rupanya, malam itu, kami menemukan titik terang. Kami melihat ada cahaya di ujung lorong di warkop sederhana tersebut.

Kami berpikir, siapa tahu, di sana juga ada topless DJ yang kami cari sejak pertengahan tahun. Yes, topless DJ di Jakarta memang antara ada dan tiada.

Ada yang bilang ada, tetapi ketika didesak malah geleng-geleng tanda tidak tahu persis.

Banyak kenalan yang kebetulan berprofesi DJ. Yang level klub lokal hingga internasional juga sudah kami tanya. Teman-teman yang berlabel party animal pun sudah ditanyai.

Mereka sih mengiyakan, tetapi mengaku tidak tahu siapa yang harus kami hubungi untuk menemukan keberadaan para topless DJ tersebut.

“Ada kok, saya pernah lihat,” ucap Andrew, pengusaha muda yang juga penggila pesta.

Namun, ketika klub yang dia maksud kami datangi, ternyata tidak ada. Berdasar informasi yang kami terima dari pihak klub, hal tersebut hanya event insidental. Itu pun yang diundang topless DJ dari mancanegara. Zonk deh.

Nah, setelah beberapa bulan bertanya ke sana-sini dan keluar-masuk klub dari yang papan atas sampai yang tamunya datang pakai sandal jepit, rupanya, malam itu, kami menemukan titik terang. Kami melihat ada cahaya di ujung lorong di warkop sederhana tersebut.

Dia mengaku dengan terus terang bahwa dirinya menjalankan agensi yang talent-nya adalah MC, DJ, dan dancer.

“Penarinya ada macam-macam. Mulai sexy dancer sampe striptease. DJ-nya juga ada yang biasa sampai yang topless,” ungkapnya.

Tak lama kemudian, dia mengeluarkan smartphone miliknya. Dari layar 5 inci di telapak tangannya itu, dia menunjukkan foto-foto para penari dan DJ yang bisa disewa.

Dia menerangkan, ada belasan topless DJ yang siap di-booking untuk meramaikan private party. Pesta boleh apa saja asal privasi si DJ terjaga.

“Boleh pesta ultah, tahun baru, promosi jabatan, asal bukan pesta sunatan. Kasihan, nanti jahitannya putus, Bro. Hehehehe,” ujarnya.

(Tim Jawa Pos/co3/ilo/pojoksatu)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler