jpnn.com, MEDAN - Belasan perwakilan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Sumatera Utara (GMNI Sumut) didampingi Wali Kota Medan Bobby Nasution, melakukan diskusi bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang mengikuti Friendship Run Medan 2022 pada Minggu (25/9).
Mereka menemui Ganjar untuk meminta arahan serta masukan terkait Lokakarya GMNI tentang 'Kesiapan Generasi Muda dalam Menghadapi Perubahan Zaman'.
BACA JUGA: Komunitas Warteg, PKL, & Pedagang Pasar Kramat Jati Sepakat Dukung Ganjar di Pilpres 2024
Diskusi yang dilakukan di Durian Si Bolang, Kota Medan pada Sabtu (24/9) malam itu berlangsung santai.
Ketua GMNI Sumut Daniel Jonathan mengungkapkan kepada Ganjar ihwal energi baru terbarukan (EBT), yang saat ini menjadi polemik tak hanya di Indonesia saja, tetapi seluruh dunia.
BACA JUGA: Soal Konversi Kompor Listrik, Nafa Urbach: Piye? Makin ke Sini, Makin ke Sana Â
Daniel menjelaskan, sesuai masukan Ganjar, kalangan pemuda khususnya mahasiswa diminta lebih peka dan turut berperan aktif dalam menyelesaikan persoalan untuk kemajuan bangsa.
Dia mengaku menjadi lebih semangat dan termotivasi setelah mendapat arahan dari Ganjar.
BACA JUGA: Program Bantuan Jokowi Mempercepat Geliat UMKM
"Jadi Pak Ganjar berharap kontribusi aktif dan positif pemuda terutama mahasiswa untuk kemajuan bangsa. Beliau juga memberikan semangat dan motivasi supaya pemuda peka terhadap kondisi sosial dan siap menghadapi zaman yang terus berubah," ujar Daniel.
Berdasarkan pengalaman dua periode memimpin Jawa Tengah, Ganjar dinilai berhasil memajukan daerahnya. Ganjar juga dianggap sebagai contoh kepala daerah yang baik dalam membangun komunikasi dengan rakyatnya, khususnya dengan kalangan pemuda.
"Kami memandang Pak Ganjar ini adalah seorang kepala daerah yang berhasil. Tak hanya berhasil memimpin Jawa Tengah, tetapi juga berhasil membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat, terutama mahasiswa. Beliau tidak pernah lupa mendengarkan aspirasi dari masyarakat. Beliau sumber inspirasi bagi mahasiswa seluruh Indonesia," ungkap Daniel.
Pria 53 tahun ini mengapresiasi kegiatan Lokakarya GMNI, terutama soal pembahasan energi masa depan dan energi alternatif yang digagas para mahasiswa.
Menurutnya, para mahasiswa memiliki pemikiran yang kritis demi kemajuan bangsa dan negara.
"Menarik, kawan-kawan muda ini juga berpikir energi masa depan dan energi alternatif. Mereka juga berpartner sama SKK Migas, PLN, Pertamina. Menurut saya tema dari lokakaryanya begitu menarik karena mahasiswanya juga kelompok kritis," ucap Ganjar.
Ganjar mengharapkan, para mahasiswa tak hanya membuka diskusi dan menyelenggarakan kegiatan saja, tetapi juga mampu menunjukkan aksi nyata di lapangan.
Sehingga peran pemuda bisa semakin lebih presisi dalam membangun negara.
"Dengan tau apa informasi data dan faktanya, kami harapkan kawan-kawan mahasiswa lebih presisi dalam menentukan sikapnya. Saya kira ini learning proses yang bagus untuk merespons persoalan energi kita," jelas Ganjar.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada