Distan: Kerugian Lahan Puso di Kudus Capai Rp20 Miliar

Senin, 22 Februari 2021 – 22:18 WIB
ahan tanaman padi yang tergenang banjir dan berpotensi puso di Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Foto: Antara

jpnn.com, KUDUS - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat potensi kerugian tanaman padi puso akibat banjir mencapai Rp20 miliar.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Catur Sulistyanto mengatakan, kerugian cukup besar karena luas lahan yang mencapai ribuan hektare.

BACA JUGA: Banjir Tak Kunjung Surut, Distan Tulungagung: 116 Hektare Sawah Dipastikan Puso

"Potensi kerugian sebanyak itu, setelah kami menghitung dari total luas 3.010 hektare tanaman padi petani yang puso setelah lama tergenang banjir," ujarnya di Kudus, Senin (22/2).

Dia menjelaskan, besar kecilnya potensi kerugian ditentukan oleh dengan umur tanaman. Pada lahan dengan usia tanaman kurang dari 60 hari kerugian berkisar Rp7,5 juta per hektare.

BACA JUGA: Sawah Mengalami Puso Akibat Banjir, Petani Kulonprogo Diingatkan Pentingnya AUTP

"Lahan dengan usia tanaman lebih dari 60 hari potensi kerugiannya bisa mencapai Rp15 juta per hektare," ujar dia.

Berdasarkan data di lapangan, kata dia, banyak tanaman yang mendekati usia panen.

Dia mencatat lahan tanaman padi puso tersebar di sejumlah desa yang berasal dari Kecamatan Jati, Mejobo, Kaliwungu, Jekulo dan Undaan dengan luas bervariasi.

"Tanaman padi petani yang puso sudah diajukan bantuan benih kepada Pemerintah Pusat sehingga petani tidak perlu khawatir kesulitan permodalan untuk menanam kembali," ungkap dia.

Sementara itu, menurut dia, pemerintah pusat sudah menyetujui bantuan benih untuk lahan seluas 1.800 hektare dengan bantuan untuk masing-masing sebanyak 25 kilogram benih padi per hektare.

"Untuk petani yang gagal panen sudah diajukan tambahan bantuan benih tanaman padi untuk lahan seluas 1.300 hektare," papar dia.

Saat ini, lanjut Catur, meskipun jumlah lahan tanaman padi yang puso cukup banyak, sudah ada petani yang mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sehingga memberikan jaminan atas lahan garapan petani.

"Total lahan tanaman padi yang ikut program AUTP seluas 322 hektare, sehingga tidak perlu khawatir karena dipastikan akan mendapatkan klaim anti untung," kata dia.

Catur juga mengatakan, sejak awal Distan mendorong para petani untuk mengikuti program tersebut. Bahkan, jauh sebelum memasuki musim penghujan yang berdampak banjir.

"Kenyataan di lapangan, masih banyak petani yang enggan mengikuti program tersebut. Padahal dari sisi biaya sangat murah karena ada subsidi dari pemerintah," ujarnya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
padi puso   Gagal Panen   padi   Kudus  

Terpopuler