JAYAPURA - Ratusan sopir tanki BBM bersama dengan K-SPSI Papua melakukan unjuk rasa ke Kantor PT Pertamina Region Jayapura, Kamis (29/2). Akibatnya, distribusi BBM ke sejumlah SPBU dan APMS yang ada di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom dan sekitarnya terganggu.
Ratusan sopir bersama pengurus K-SPSI Papua ini, sempat melakukan orasi dan membentangkan spanduk dan pamflet di pintu masuk Kantor Pertamina Jayapura, di antaranya bertuliskan: "Kami Pekerja Transportasi (Crew Mobil Tanki) BBM adalah Ujung Tombak Distribusi BBM, Jangan Jadikan Sapi Perah. Penuhi Hak-hak Kami",
"Tolong Penuhi Kesejahteraan Kami", "Kami Punya Keluarga, Perhatikan Nasib Kami" dan lainnya.
Wakil Ketua KSPSI Papua, Corneles Latuihamalo mengatakan bahwa K-SPSI mempertanyakan soal upah para sopir tangki BBM ke Pertamina untuk mendapatkan kejelasan.
"Jadi teman-teman dari PUK (Pimpinan Unit Kerja), dari sopir tangki BBM mereka hanya menuntut hak saja. Jadi, upah mereka selama ini kan menurut pantauan kami pengurus K-SPSI Papua ada perbedaan, makanya kami datang ke Pertamina klarifikasi agar transparan, sebenarnya seperti apa aturannya," ujar Corneles.
Menurut Corneles, upah para sopir yang ada pada 10 perusahaan transportir BBM mitra dari Pertamina tersebut, salah satunya memberikan upah yang besar, sedangkan 9 perusahaan lainnya disebutkan memberikan upah berbeda dan lebih kecil, sehingga pihaknya mempertanyakan hal itu.
Di samping itu, lanjut Corneles, ada hak-hak para sopir tangki BBM ini sama sekali tidak diberikan, seperti uang lembur, apalagi mereka masuk pada pukul 04.00 WIT hingga 19.00 WIT.
Mestinya, kata Corneles, para sopir tangki BBM ini harus diberikan uang lembur, namum sampai saat ini tidak ada, sehingga pihaknya bersama para sopir mempertanyakan hal itu kepada Pertamina, apakah hal itu merupakan keputusan Pertamina atau dari perusahaan/kontraknya.
"Sekarang mau tanya ke pertamina, harus transparan, kasihan mereka. Ada 10 perusahaan, ada 135 sopir tanki BBM. Kami juga sudah ke DPRD Komisi C Kota Jayapura, akan panggil pengusaha dan koordinasi dengan Disnaker dan Pertamina," imbuhnya.
Sebelumnya, sempat terjadi pertemuan antara para pengusaha transportir, KSPSI Papua dan perwakilan sopir tersebut bersama dari Managemen Pertamina, yakni TBBM Manager Agus DJ dan Pejabat Humas Pertamina, Juni Adam bersama dengan Ketua DPD HISWANA MIGAS, Doni Indratno.
Para sopir tangki BBM sempat menyampaikan aspirasinya dalam surat yang intinya menuntuk kesejahteraan menyangkut gaji yang tidak sama dengan sopir tangki Kokar Gatra dengan perusahaan transportir BBM lainnya.
Para sopir tangki mendesak agar membuat perjanjian kerjasama dan meminta agar jangan ada pemutusan kontrak atau PHK dan intimidasi. Di samping itu, agar mengutamakan kesejahteraan dan kesehatan menyangkut lembur sesuai Kementaker No 102/MEN/VI/2004, uang makan, uang transport, retase dan Jamsostek.
Dalam pertemuan itu, Ketua DPD HISWANA MIGAS, Doni Indratno mengaku menampung aspirasi dari para sopir tangki BBM tersebut. "Kami akan bicarakan bersama dengan para pengusaha lainnya. Berikan kesempatan kami," kata Doni Indratno.
Sementara itu, Boulevard Singgalingging, anggota HISWANA MIGAS menambahkan bahwa hal ini juga sudah disampaikan ke DPRD Kota Jayapura. "Kami juga siap untuk berbicara bersama dengan DPRD. Karena tentu hal ini harus dibicarakan segitiga, perwakilan sopir tangki, KSPSI, pengusaha dan dinas," imbuhnya.
Sedangkan, TBBM Manager Pertamina Region VIII Jayapura, Agus DJ mengakui pihaknya hanya memfasilitasi hal ini saja. Usai pertemuan, perwakilan ini menemui massa dan akhirnya membubarkan diri. Namun, sebelumnya, Wakapolres Kota Jayapura, Kompol Raydian Kokrosono menyampaikan terimakasih kepada para pengunjuk rasa karena tidak anarkis.
Kordinator pendemo Abdul Munib kepada wartawan menyampaikan unjuk rasa ini untuk menuntut peningkatan kesejahteraan para sopir BBM. Akibat demo ini, para sopir menghentikan pendistribusian BBM ke Kabupaten Sarmi, Keerom, Jayapura dan Kota Jayapura. "Hari ini kami hentikan, sebelum tuntutan kami dipenuhi," tegasnya.(bat/ro/mud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 40 Persen PSK di Banten Berusia Belia
Redaktur : Tim Redaksi