MATARAM - Naas dialami Dedi Sunardi, 25 tahun, warga Monjok. Pria berstatus mahasiswa ini ditabok dua pria yang mengaku aparat TNI. Kasus penganiyaan itupun dilaporkan Dedi ke Polres Mataram dengan nomor LP/K/169/II/2012/NTB/Polres Mataram. Dedi juga melaporkan oknum aparat berinisial AW itu ke Polisi Militer Angkatan Darat (POM AD).
Penganiyaan ini berawal dari kecelakaan sepeda motor antara Dedi dengan oknum aparat berinisial AW di simpang empat Bank Indonesia, Mataram. Dedi menuturkan, saat itu dirinya terlibat tabrakan dengan seorang pengendara sepeda motor berinisial AW. Kecelakaan terjadi beberapa meter dari pos polisi simpang empat Bank Indonesia. Pada saat itu sempat terjadi cek-cok antara keduanya.
Dedi mengaku dimaki AW karena tidak terima sepeda motornya rusak. "Saat bersamaan, seorang anggota polisi yang berjaga di pos berusaha mengamankan situasi dan hendak memproses kecelakaan itu. "Walaupun ada polisi, saya masih terus dicaci maki," tutur Dedi.
Percekcokan yang belum usai membuat Dedi mengeluarkan ancaman bakal melaporkan AW ke polisi. "Saya ancam begitu karena saya masih dicaci," kata Dedi yang ditemui di depan markas POM AD, kemarin.
Mendengar ancaman itu, AW terpancing emosinya dan langsung menyerang korban. Saat bersamaan dua rekan AW yang mengaku aparat memegang kerah baju Dedi dan langsung melayang begemnya ke wajahnya. Akibatnya, gigi tengah Dedi rontok.
Tidak berhenti sampai di situ, Dedi kemudian menerima ancaman dari para pelaku. "Jangan macam"macam kamu, saya ini aparat," ucapnya menirukan ancaman pelaku.
Penganiayaan itu terus berlanjut, dirinya yang tidak berdaya kembali menerima tamparan dari AW dan nyaris dikepruk helm. Beruntung dirinya bisa menghindar.
Dikatakan, oknum yang memukul dirinya itu belum bisa dipastikan. Baik identitas maupun kesatuannya, karena setelah menghabok, keduanya langsung kabur. "Setelah itu "saya diantar oleh teman saya untuk melapor ke POM AD, karena pelakunya diduga oknum TNI," ujarnya.
Kasubag Humas Polres Mataram AKP Arief Yuswanto membenarkan adanya laporan penganiyaan itu. Pihaknya sudah melakukan tindak lanjut dengan memanggil oknum yang disebut-sebut-sebut aparat itu. "Korban sudah diperiksa. Terkait aparat kita belum memastikan, karena yang disebut oknum aparat itu hanya pengakuan Dedi saja," katanya. (mis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tertangkap Mesum, Dihukum Cuci Kampung
Redaktur : Tim Redaksi