SURABAYA - Pelaku pembacokan 17 penumpang KM Lambelu Senin (30/4) sore kini diamankan di Mapolres KP3 Tanjung Perak Surabaya. Meski sudah ditahan di kantor polisi, pria yang mengaku berasal dari Bobotsari, Purbalingga itu terus berulah. Kepada petugas, dia minta perut dan punggungnya dikeroki. Alasannya perutnya sakit.
Saat ditanya, dia tidak banyak bicara alasan mengamuk dan membacok penumpang KM Lambelu. "Mereka berbuat jahat kepada saya," ujar pria asal Desa Banjarsari, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Jawa Tengah, itu.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anom Wibowo mengungkapkan, hingga kemarin Fasikun memang belum bisa dimintai keterangan. Dia menilai kondisi tersangka masih labil. Namun, perwira lulusan Akpol 1994 itu menyayangkan tersangka bisa lolos ke dalam kapal dengan membawa sajam. "Seharusnya penumpang mendapat kenyamanan. Justru mereka mengalami musibah karena lolosnya seorang penumpang yang membawa sajam," kata Anom.
Polisi juga dibuat kesulitan oleh KM Lambelu yang tiba-tiba meneruskan perjalanan ke Tanjung Priok, Jakarta. Padahal, polisi akan naik ke kapal untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). "Bapak seharusnya kooperatif dengan kami. Kasus ini berada dalam penanganan kami. Kalau kapal berangkat seperti ini, bagaimana kami bisa melakukan penyelidikan dengan baik," ujar Kasatreskrim AKP Hendry Umar kepada Jamroni. (gun/mas/fat)
Saat ditanya, dia tidak banyak bicara alasan mengamuk dan membacok penumpang KM Lambelu. "Mereka berbuat jahat kepada saya," ujar pria asal Desa Banjarsari, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Jawa Tengah, itu.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anom Wibowo mengungkapkan, hingga kemarin Fasikun memang belum bisa dimintai keterangan. Dia menilai kondisi tersangka masih labil. Namun, perwira lulusan Akpol 1994 itu menyayangkan tersangka bisa lolos ke dalam kapal dengan membawa sajam. "Seharusnya penumpang mendapat kenyamanan. Justru mereka mengalami musibah karena lolosnya seorang penumpang yang membawa sajam," kata Anom.
Polisi juga dibuat kesulitan oleh KM Lambelu yang tiba-tiba meneruskan perjalanan ke Tanjung Priok, Jakarta. Padahal, polisi akan naik ke kapal untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). "Bapak seharusnya kooperatif dengan kami. Kasus ini berada dalam penanganan kami. Kalau kapal berangkat seperti ini, bagaimana kami bisa melakukan penyelidikan dengan baik," ujar Kasatreskrim AKP Hendry Umar kepada Jamroni. (gun/mas/fat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kompol Gadungan Tipu CPNS Rp1 M
Redaktur : Tim Redaksi