BACA JUGA: Seremonial Ditonjolkan, KPK dan Polri Dianggap Lebay
Anto dan Rina berharap donasi untuk putra mereka bisa membantu pasien GBS lainnya yang mulai bermunculan."Ternyata sekarang pasien GBS tidak hanya Azka dan Shafa
BACA JUGA: Nazaruddin Sengaja Digiring ke Kolombia
Kami bisa merasakan bagaimana kesusahan keluarga pasien GBS lainnya," ungkap Anto saat menggelar konferensi pers bersama wartawan, di Jalan Kimia, Jakarta, Minggu (15/8).Pada dasarnya, sejak menjadi pasien di RSCM Jakarta, menurut Anto, perawatan Azka sudah sepenuhnya ditanggung negara
BACA JUGA: Topeng untuk Hindari Ancaman
Akan halnya dana sebesar Rp 53 juta lebih yang terpakai oleh keluarga, dijanjikan pihak Askes akan diganti, karena Anto tercatat sebagai PNS dengan profesi dosen di Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru, Riau."Pak Dirut Askes, I Gede Subawa, mengunjungi kami di RSCM JakartaPT Askes berjanji akan menanggung seluruh pembiayaan Azka hingga sembuh, tanpa ada batas waktu dan batas nominalSampai dinyatakan sembuh secara medis," kata Anto.
Lalu bagaimana dengan donasi yang sudah terkumpul oleh Gerakan Seribu Rupiah yang disebut mencapai Rp 400 juta sejak dimulai pada Minggu (7/8) lalu? "Kami serahkan sepenuhnya kebijakan kepada penggerak gerakanKami ucapkan terima kasih atas kepedulian pada Azka dari para donaturNamun sesuai namanya, sebagai Gerakan Peduli Pasien GBS, mudah-mudahan bisa dilanjutkan pada pasien GBS lainnya," kata Anto.
"Dengan mundurnya kami dari gerakan ini, kami harapkan Gerakan Seribu Rupiah tidak lagi menggunakan nama anak kamiDalam bentuk apapun," tambah AntoMeski mengaku belum tahu berapa yang akan didapatkannya dari hasil donasi yang digalang oleh Gerakan Seribu Rupiah, namun Anto dan Rina berniat menyumbangkan donasi yang mereka terima nantinya bagi pasien GBS lainnya yang lebih membutuhkan.
Gerakan penggalangan dana ini sendiri awalnya digagas untuk membantu pasien GBS Azka dan ShafaKetua Gerakan, Silvia Wahyuni, awalnya mengatakan bahwa gerakan ini nantinya bisa menjadi cikal-bakal yayasan peduli GBS dan bisa merangkul pasien-pasien GBS lainnya.
Namun saat dikonfirmasi ulang wartawan, Silvia mengatakan masih belum memastikan rencana pendirian yayasan, meskipun donasi yang terkumpul telah melampaui biaya Azka dan Shafa sebelumnya"Nanti kami akan menggelar konferensi pers sendiri mengenai hal ini, untuk mempertanggungjawabkan semuanya," kata Silvi.
Informasi yang didapat dari laman internet www.peduligbs.blogspot.com, saat ini pasien GBS telah ditemukan pula di RS Dharmais Jakarta, dan di RS Margono PurwokertoLaman blog independen ini pun telah menerima informasi, bahwa pasien GBS juga ada di Bandung, Surabaya, Riau, dan kota-kota lainnya di Indonesia.
Teguh, ayah Tissa (pasien GBS di RS Dharmais Jakarta), di tempat yang sama mengatakan, meski telah mengetahui mengenai Gerakan Seribu Rupiah Peduli Pasien GBS, namun hingga saat ini dirinya masih belum mengetahui apakah putrinya Tissa bisa dibantu melalui gerakan tersebut"Kami belum pernah dihubungi," katanya singkat.
Teguh mengaku, yang penting baginya saat ini adalah dirinya dapat terus berjuang untuk putrinya, Tissa, yang sudah dua bulan terserang GBS dan sudah menghabiskan biaya Rp 350 juta"Alhamdulillah tim dari Kementerian Kesehatan sudah turun untuk membantu kami," katanya(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istana Tak Restui Nazaruddin Dilindungi
Redaktur : Tim Redaksi