jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto enggan merespons saat dimintai penegasan oleh wartawan soal apakah bahaya PKI masih ada atau kembali terlihat muncul.
"Saya itu saja. Itu dulu. Nanti berikutnya saya akan bahas soal-soal PKI secara menyeluruh. Karena tahun yang lalu saya sudah membahas ini. Bagaimana kita akan mengungkap kembali. Bagaimana yang disebut dengan pemberontakan G30SPKI itu, itu kan sudah masuk pelanggaran HAM berat masa lalu," kata Wiranto.
BACA JUGA: Fadli Zon Dukung Panglima TNI soal Pemutaran Film G 30 S/PKI
Itu disampaikannya menanggapi wartawan setelah bertemu Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jumat (22/9).
Jenderal TNI (Purn) itu mengatakan tahun lalu dia sudah pernah menyampaikan penyelesaian masalah ini.
BACA JUGA: Ki Kusumo Tertantang Bikin Film G 30 S/PKI Milenial
"Tahun lalu sudah saya umumkan ke publik bahwa apa yang dulu terjadi merupakan satu perbedaan paham yang sangat prinsipil, sehingga menimbulkan makar, korban, ya. Dan kemudian penyelesaian secara yudisial kan sudah tidak mungkin lagi. Karena lamanya, saksinya, karena klaimnya yang begitu banyak. Maka cara-cara nonyudisial yang akan kita kedepankan," jelas Wiranto.
Bagaimana caranya? Mantan Panglima ABRI ini mengatakan hal itulah yang akan dikembangkan bersama-sama.
BACA JUGA: Begini Cerita Jajang C Noer Soal Pembuatan Film G 30 S/PKI
Apalagi, bangsa Indonesia secara tradisi, kultur, menyelesaikan masalah dengan musyarawah, dan mufakat.
"Tidak semuanya harus lewat pengadilan. Nah, salah kalau kita kemudian lewat pengadilan selalu dan apalagi peristiwa ini sudah masa lalu. Oleh karena itu, untuk apa kemudian terbelenggu tatkala kita banyak problem masa kini yang perlu diselesaikan ke depan," tutur mantan Ketum Hanura ini.
Karena itu, Wiranto meminta kesadaran semua elemen masyarakat untuk menyelesikan masalah ini secara arif.
Apalagi setiap tahun menjelang 1 Oktober, publik selalu saja ribut soal PKI.
"Kita bisa menyelesaikan secara arif. Jangan lagi malah ditunggangi kepentingan politik. Mendekati Pilkada, Pilpres, selalu tunggang menunggang itu ada. Saya mengimbau, masalah ini, ayo kita selesaikan secara proporsional. Secara jernih dengan cara musyawarah mufakat. Jangan tuduh-menuduh," pungkas Wiranto.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Kata Hanung Bramantyo Soal Polemik Film G 30 S/PKI
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam