Ditanya Ingin Punya Anak Berapa setelah Menikah? Jawab Saja Begini

Selasa, 27 September 2022 – 03:00 WIB
Memiliki anak atau tidak sama sekali adalah pilihan pasangan suami istri. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Psikolog klinis dewasa Nirmala Ika Kusumaningrum, M.Psi., mengatakan memiliki satu anak atau tidak sama sekali (childfree) bukanlah tren baru di kalangan generasi milenial, melainkan sebuah pilihan.

"Ini sebuah pilihan. Misalnya, saya melihat kakak saya punya anak banyak. Terus melihat teman saya anaknya satu dan happy. Akhirnya, memutuskan untuk punya anak satu saja. Itu bukan ketularan, tetapi proses dari kita berpikir," ujarnya di Jakarta, Senin (26/9).

BACA JUGA: Penelitian Menunjukkan Australia Lebih Memerhatikan Hewan Ketimbang Anak-anak Saat Situasi Darurat

Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan suami istri harus sepakat saat memutuskan untuk memiliki anak.

Komentar dari orang-orang yang berada di lingkungan sekitar sebaiknya tidak memengaruhi sebuah keputusan.

BACA JUGA: Wanita, Ini 9 Tanda Pria Ingin Menikah dengan Anda, Nomor 6 Bikin Tersenyum

Dalam memutuskan jumlah anak, suami dan istri wajib mempertimbangkan sisi finansial, emosional, hingga pola asuh ke depan. Hal ini akan memengaruhi tumbuh kembang anak hingga dewasa.

Sementara itu, keputusan untuk tidak memiliki anak perlu dibicarakan secara terbuka antara suami dan istri, bukan karena mengikuti pilihan orang lain.

BACA JUGA: Marshanda Mengaku Belum Siap Menikah Lagi, Ini Alasannya

"Yang hati-hati adalah bahwa kita ikut-ikutan karena tren, orang punya anak banyak kita juga, orang anaknya satu kita juga, padahal sebenarnya kita enggak sepakat suami-istri,” kata Nirmala.

"Harus jelas kenapa kita memilih childfree, kalau karena tren ya salah. Makanya aku bilang ini adalah sebuah pilihan. Kita memilih childfree dengan berbagai pertimbangan yang disepakati kedua belah pihak," lanjutnya.

Menurut Nirmala, saat ini pasangan generasi milenial diuntungkan dengan banyaknya akses untuk menggali informasi tentang masalah keluarga, anak dan kesehatan mental.

“Dulu enggak ada pilihan, habis menikah harus punya anak. Sekarang kita punya opsi untuk membatasi jumlah anak, menunda kehamilan dan enggak punya anak sama sekali, yang penting alasan itu disepakati kedua pihak,” ungkapnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler