KABANJAHE-Tak tahan dianiaya, Siti Fatmawaty ( 37), Sabtu ( 17/3) sekira pukul 10.00 WIB polisikan suami sendiri ke Mapolres Tanah Karo. Ibu dari lima orang anak ini mengaku sudah habis akal menghadapi sikap sang suami yang ringan tangan dan ringan cinta.
Penganiayaan yang dilakukan Suhendri Jaya ( 35), penduduk Lau Pinggan, Kelurahan Gung Negeri, Kabanjahe itu kepada Fatmawaty berlangsung Jumat ( 16/3) malam di kediaman mereka. Selain dengan tangan kosong, sewaktu melampiaskan amarahnya, lelaki yang sehari hari bekerja sebagai tukang bangunan itu juga menggunakan kursi, hingga kemudian berdampak pada munculnya luka robek dan lembam di tubuh Fatmawaty.
Pertikaian itu sendiri sebut korban adalah peristiwa yang kesekian kalinya terjadi di rumah mereka, semua tak lain karena sikap sang suami yang gampang marah, sedikit saja ditanggapi, Suhendri langsung naik pitam, hingga akhirnya berakibat lain. Seperti kejadian terakhir kemarin, dimana ia yang coba menanyakan keberadaan sang suami langsung dilihat lain, sampai berujung pertikaian di dalam rumah tangga mereka.
Keinginan Fatma bertanya akan posisi Suhendri tiap harinya aku wanita yang telah dua kali berumah tangga ini tak lain karena telah berulangkali mengetahui kelakuan suaminya yang hobby menebar cinta di luar sana. Bukan hanya telah melukai hatinya, Suhendri juga sempat membawa penyakit kelamin yang juga berimbas pada sang istri.
“Pernah dia kena sakit raja singa, aku juga kan jadinya kena, sudah sering terjadi makanya aku suka sibuk nanyai dia dimana, termasuk kemarin, karena panggilanku dialihkan, tapi ini yang kudapat, aku jadi pelampiasan marahnya sampai biru biru “ ujar fatmawaty.
Namun ungkapan korban ini dibantah Suhendri, ditemui POSMETRO Medan (Group JPNN) di dalam ruang Unit Pelayanan Perempuan dan Anak ( PPA) Satreskrim Polres Tanah Karo, lelaki dengan rambut tipis yang beberapa bahagian diantaranya tak lagi ditumbuhi rambut ini mengatakan kalau kemarahannya memuncak setelah mendapati istrinya kerap tak memberi perhatian pada anak anaknya.
Sebagaimana yang terlihat sebelum aksi pemukulan olehnya, Suhendri langsung mendapati kalau anak terkecilnya belum diberi makan, sampai perutnya kembung. Bukannnya jawaban bagus yang ia terima, Fatma malah memberikan perlawanan. Sikap inilah yang akhirnya membuat tukang bangunan itu tak lagi mampu meredam amarah.
“Kupukuli memang dia tadi malam bang, namanya aku sudah khilaf, gitu pulang kerja nggak ada apa apa, anakku juga belum dikasi makan “ aku Suhendri.
Tersangka yang waktu itu terduduk lemas pun menerangkan kalau konflik rumah tangga mereka selalu muncul karena pola hidup sang istri yang tak mau ambil open pada seisi rumah, mulai dari mengurus anak sampai mengurus dirinya ( Suhendri). Padahal sebagai suami, ia banting tulang di luar sana guna menghidupi keluarga.
Selain itu, gaya hidup manja Fatma, yang lebih terbuka dengan orang tuanya di Bangun Purba daripada dirinya menambah persoalan, belum lagi kalau bicara ancaman istri yang suka berkeinginan pergi dari rumah. Suhendri juga menampik kalau pelayanan istri tadi merupakan buah dari hobby dirinya bermain perempuan di luar rumah.
“Aku nggak pernah main perempuan bang, HP ku aja bebas dilihatnya,malah selama ini aku yang banyak ngalah, tapi kemarin aku tidak tahan lagi, kalau selama ini dia pukul aku diam bang “ terang Suhendri.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tanah Karo, melalui Kanit PPA, Taruli menyebut bila pihaknya masih akan meminta keterangan terhadap dua pihak yang terlibat, untuk saat ini pelaku tambah Taruli dijerat dengan pasal pasal kejahatan dalam rumah tangga. (nang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perampok Kameramen TVRI Dikejar Tim Khusus
Redaktur : Tim Redaksi