jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur untuk pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah memakan dana Rp 1,3 triliun pada tahun ini.
Anggaran tersebut lebih besar dari tahun 2019 sebesar Rp 83,2 miliar.
BACA JUGA: 22 Penyelam Membersihkan Sampah di Bawah Laut Labuan Bajo, Ini Hasilnya
"Kementerian PUPR sudah membuat program terpadu untuk pengembangan KSPN Labuan Bajo dari seluruh sektor, mulai peningkatan kualitas layanan jalan dan jembatan, penyediaan sumber daya air, pemukiman, dan perumahan," kata Basuki dalam rilis yang diterima redaksi, Jumat (11/9).
Basuki menambahkan, anggaran untuk pembangunan infrastruktur Labuan Bajo akan terserap 100 persen hingga akhir tahun ini.
BACA JUGA: Menko Luhut dan Menteri Siti Pimpin 10 Ribu Orang Bersihkan Pantai Labuan Bajo
"Target penyerapan anggaran ini sejalan dengan rencana penyelesaian pembangunan fisik infrastruktur KSPN Labuan Bajo pada Desember 2020," katanya.
Anggaran sebesar Rp 1,3 triliun digunakan untuk penataan kawasan sejumlah destinasi pariwisata melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya sebesar Rp 646,3 miliar.
BACA JUGA: Labuan Bajo NTT Bakal Jadi Tuan Rumah KTT G20 2023, Begini Harapan Wagub Nae Soi
Penataan tersebut terbagi untuk Kawasan Puncak Waringin Rp 18,2 miliar dengan progres 50,68 persen, pengembangan kawasan Goa Batu Cermin sebesar Rp 27,5 miliar dengan progres 40 persen, Pulau Rinca meliputi pembangunan dermaga sebesar Rp 47 miliar, dan fasilitas penunjang wisata sebesar Rp 50 miliar.
"Beberapa pekerjaan yang baru mulai adalah penataan kawasan Marina sudah ada kontraknya. Kemudian Pulau Rinca baru mulai dan sudah ada UPL/UPK (Upaya Pengelolaan Lingkungan/Upaya Pemantauan Lingkungan)," tutur Basuki.
Untuk mendukung jaringan jalan Labuan Bajo, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga juga melakukan penanganan ruas jalan dalam kota, penataan trotoar dan drainase (pedestrian), perbaikan geometrik jalan, pelebaran dan preservasi serta pembangunan jalan baru.
Anggaran pengerjaannya untuk tahun ini sebesar Rp 420,1 miliar di antaranya untuk peningkatan jalan, trotoar, dan drainase Jalan Soekarno Atas sepanjang 2,19 km, Jalan Soekarno Bawah sepanjang 2,01 km, Jalan Simpang Pede sepanjang 4,51 km, dan peningkatan jalan kawasan pariwisata Waecicu sepanjang 4 km.
Rata-rata progres fisik peningkatan jalan dan jembatan di Labuan Bajo mencapai 60 persen.
Di Bidang Sumber Daya Air, anggaran dukungan infrastruktur Labuan Bajo tahun 2020 sebesar Rp 67,7 miliar di antaranya untuk pembangunan sarana dan prasarana pengaman Pantai Lohbuaya di Pulau Rica.
"Kami juga melakukan penambahan kapasitas untuk air minum sebanyak 50 liter per detik, sekarang baru 40 liter per detik ditambah 2x25 liter per detik dari Bendung Way Misu," kata Basuki.
Di bidang perumahan, Basuki menganggarkan Rp 174,5 untuk peningkatan kualitas rumah melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 4.100 unit.
Kementerian PUPR melibatkan Arsitek Nusantara Yori Antar untuk penataan Labuan Bajo yang juga terlibat dalam pembenahan kawasan pariwisata Danau Toba, Sumut.
"Pengembangan kawasan wisata tidak cukup dengan konsultan teknik, namun juga perlu melibatkan arsitek agar infrastruktur yang dibangun tidak kaku, sehingga perlu diperhalus melalui arsitektur," tutup Basuki. (mcr4/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Dicky Prastya