KAPETAKAN- Heri (18), warga Desa Kertasura, Blok I, RT 02 RW 02, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, meregang nyawa setelah diteriaki maling dan dimassa, Senin malam (4/3).
Kapolres Ciko AKBP Dani Kustoni SH SIK MHum melalui Kapolsek Kapetakan AKP Amat Surahmat membenarkan peristiwa tersebut. Dikatakan kapolsek, kejadian bermula saat Hadi (rekan korban tewas), berkunjung ke rumah teman wanitanya di Desa Kapetakan.
Menjelang tengah malam, pemuda setempat mulai menegur Hadi. Sekitar 6 pemuda mendatangi Hadi dan menyuruhnya untuk pulang. Khawatir terjadi keributan, teman wanita Hadi lantas memberikan uang kepada 6 pemuda itu, sementara Hadi berlalu.
Tapi diduga kesal, Hadi kemudian kembali lagi ke Desa Kapetakan dengan membawa empat orang temannya, di antaranya Heri. Namun, rupanya Heri mendampingi Hadi sekaligus membawa golok. "Nah si korban ini menurut informasi membawa golok. Di situ sempat terjadi cekcok mulut dengan pemuda Desa Kapetakan," ujar AKP Amat pada Radar (Grup JPNN), Selasa (5/3).
Setelah sempat adu mulut, 11 pemuda dari dua desa itu berkelahi. Namun di pertengahan perkelahian itu, Heri melarikan diri. Oleh pemuda setempat dikejar sambil diteriaki maling. Hingga sampai mendekati perbatasan Desa Grogol, ratusan warga yang mendengar langsung melakukan aksi pengeroyokan. Diduga korban dipukuli menggunakan benda tumpul. Heri mengalami luka serius di bagian kepala belakang.
"Jadi dia lari sampai perbatasan Desa Grogol, nah di situ juga ada warga. Karena diteriaki maling, warga langsung mengepun dan mengeroyok korban," tutur kapolsek.
Heri sendiri sempat dilarikan ke RS Pelabuhan untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, karena luka yang dialami cukup parah, nyawa Heri tidak terselamatkan. "Sekitar jam 22.00 lebih Heri dilarikan ke rumah sakit, jam 01.00 Heri meninggal," tukasnya. Masih menurut kapolsek, saat ini pihaknya masih melakukan upaya penangkapan terhadap para pelaku. "Kita masih lakukan penyelidikan ya, para pelaku masih dalam upaya penangkapan," ujar Amat.
Sementara itu, kabar yang beredar sepanjang siang kemarin menyebutkan bahwa kematian Heri membuat warga di wilayah itu mulai saling siaga. Meski demikian, kapolsek membantahnya. Menurutnya, hingga saat ini kondisi dua desa masih aman terkendali. Meski demikian, sejumlah petugas kepolisian sudah ditempatkan untuk melakukan penjagaan. "Kata siapa genting, kondisi masih aman terkendali," tuturnya. (atn)
Kapolres Ciko AKBP Dani Kustoni SH SIK MHum melalui Kapolsek Kapetakan AKP Amat Surahmat membenarkan peristiwa tersebut. Dikatakan kapolsek, kejadian bermula saat Hadi (rekan korban tewas), berkunjung ke rumah teman wanitanya di Desa Kapetakan.
Menjelang tengah malam, pemuda setempat mulai menegur Hadi. Sekitar 6 pemuda mendatangi Hadi dan menyuruhnya untuk pulang. Khawatir terjadi keributan, teman wanita Hadi lantas memberikan uang kepada 6 pemuda itu, sementara Hadi berlalu.
Tapi diduga kesal, Hadi kemudian kembali lagi ke Desa Kapetakan dengan membawa empat orang temannya, di antaranya Heri. Namun, rupanya Heri mendampingi Hadi sekaligus membawa golok. "Nah si korban ini menurut informasi membawa golok. Di situ sempat terjadi cekcok mulut dengan pemuda Desa Kapetakan," ujar AKP Amat pada Radar (Grup JPNN), Selasa (5/3).
Setelah sempat adu mulut, 11 pemuda dari dua desa itu berkelahi. Namun di pertengahan perkelahian itu, Heri melarikan diri. Oleh pemuda setempat dikejar sambil diteriaki maling. Hingga sampai mendekati perbatasan Desa Grogol, ratusan warga yang mendengar langsung melakukan aksi pengeroyokan. Diduga korban dipukuli menggunakan benda tumpul. Heri mengalami luka serius di bagian kepala belakang.
"Jadi dia lari sampai perbatasan Desa Grogol, nah di situ juga ada warga. Karena diteriaki maling, warga langsung mengepun dan mengeroyok korban," tutur kapolsek.
Heri sendiri sempat dilarikan ke RS Pelabuhan untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, karena luka yang dialami cukup parah, nyawa Heri tidak terselamatkan. "Sekitar jam 22.00 lebih Heri dilarikan ke rumah sakit, jam 01.00 Heri meninggal," tukasnya. Masih menurut kapolsek, saat ini pihaknya masih melakukan upaya penangkapan terhadap para pelaku. "Kita masih lakukan penyelidikan ya, para pelaku masih dalam upaya penangkapan," ujar Amat.
Sementara itu, kabar yang beredar sepanjang siang kemarin menyebutkan bahwa kematian Heri membuat warga di wilayah itu mulai saling siaga. Meski demikian, kapolsek membantahnya. Menurutnya, hingga saat ini kondisi dua desa masih aman terkendali. Meski demikian, sejumlah petugas kepolisian sudah ditempatkan untuk melakukan penjagaan. "Kata siapa genting, kondisi masih aman terkendali," tuturnya. (atn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kompolnas Minta Polisi Otak Pembunuhan Ditindak Tegas
Redaktur : Tim Redaksi