jpnn.com - BARCELONA sedang diterpa badai. Presiden klub asal Catalan tersebut Josep Maria Bartomeu dituntut dua tahun penjara karena dituding mengemplang pajak dalam pembelian superstar Brasil, Neymar.
Selain Bartomeu, presiden Barca periode sebelumnya, Sandro Rosell juga terkena dampak pada kasus Neymar itu. Presiden Barca periode 2010-2014 tersebut mendapatkan tuntutan penjara tujuh tahun dan tiga bulan.
Neymar dibeli dari Santos pada musim panas 2013. Bartomeu yang saat itu menjadi wakil presiden Rosell dituding menyembunyikan harga beli Neymar yang sesungguhnya.
Ketika itu Barca mengumumkan bahwa Neymar berharga EUR 57,1 juta (Rp 807,1 miliar). Dalam investigasi lembaga anti korupsi Spanyol, Barca diperkirakan menebus bintang 23 tahun itu dengan banderol sampai EUR 100 juta (Rp 1,4 triliun).
Walau begitu, dakwaan kepada dua orang penting Barca tersebut mendapatkan protes dari ayah Neymar, Neymar da Silva Senior. Dia mengatakan bahwa tidak ada yang aneh dalam proses transfer sang anak. Semuanya berjalan dengan bersih dan sangat legal.
"Saya sangat yakin orang-orang yang terlibat dalam proses tersebut menghormati hukum di Brasil dan Spanyol. Mereka juga sangat tunduk kepada tatanan hukum dari FIFA," kata Neymar senior sebagaimana dilansir AFP.
Neymar memang tidak secara khusus menyebut nama Rosell atau Bartomeu dalam pernyataannya. Dia juga tidak berkomentar soal rekan-rekannya yang juga menjadi objek investigasi.
Namun Neymar senior menuturkan bahwa dia selalu mendapatkan tekanan intens yang membuatnya stress. "Media-media Brasil selalu melakukan intimidasi dalam beberapa hari terakhir," paparnya.
Bartomeu dan Rosell bukanlah satu-satunya yang mendapatkan masalah dalam tranfer Neymar tersebut. Barcelona sebagai institusi juga bakal didenda menembus 22 juta euro (sekitar Rp 310 miliar) karena melakukan aksi pengemplangan pajak tersebut. (nur/jpnn)
BACA JUGA: Lawan Kamerun, Ini Target Indonesia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Dua Uji Coba Persija di Pekan Ini
Redaktur : Tim Redaksi