jpnn.com - LANGSA--Edi Irawan (21) warga Langsa meregang nyawa secara tragis. Dadanya robek akibat luka tikam, sedangkan tubuhnya terkapar bersimbah darah dalam parit. Peristiwa naas ini dialami korban di kawasan Jalan Kecamatan Gampong Cinta Raja, Langsa Timur kemarin malam sekira pukul 19.30 WIB. Sementara pelaku pembantaian tersebut hingga kini masih misterius.
Sebelum tewas karena kehabisan darah, korban sempat mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Langsa Timur, setelah diselamatkan warga. Namun karena kondisi yang kritis dan luka tusuk pada bagian bawah dada kanan terus mengeluarkan darah, akhirnya tewas saat dirujuk ke RSUD Langsa tanpa sempat dimintai keterangan diri.
BACA JUGA: Perempuan Kaya itu Sering Balik ke Lapas Malam Hari
Nazaruddin(20) warga Cinta Raja, Langsa Timur, yang merupakan salah seorang saksi penemuan korban di parit jalan kawasan persawahan kepada Metro Aceh di lokasi kejadian mengatakan, korban ditemukan sekira pukul 19.45 Wib.
Diterangkannya, saat itu usai shalat maghrib dirinya keluar rumah dengan mengendarai seped motor untuk pergi ke Kota Langsa. Namun saat melintas di TKP yang merupakan kawasan persawahan yang sunyi dan gelap, tiba-tiba dirinya mendengar suara rintihan minta tolong dari dalam parit jalan yang gelap.
BACA JUGA: Takut Dibakar, Dinsos Batam Lepaskan Anak Jalanan
Karena takut saksi tidak berani melihat kearah suara, tapi karena penasaran akhirnya saksi berhenti agak jauh dari TKP sambil menunggu orang melintas di jalan kecamatan itu untuk minta tolong melihat kearah suara rintihan.
“Untung saat itu dari arah jalan negara muncul sepeda motor, yang sedang menuju ke arah saya. Langsung saja saya melaporkan suara minta tolong itu dan mengajak untuk sama-sama melihat ke arah lokasi,” ungkap Nazaruddin.
BACA JUGA: Debat Politik, Kepala Mahasiswa Dihantam Gelas
Lanjutnya, saat memeriksa kearah suara minta tolong dengan penerangan lampu HP, ternyata mereka terkejut, karena dalam parit jalan terlihat sosok tubuh pemuda yang mengenakan kaos oblong kuning. Kondisinya berlumuran darah tergelak tidak berdaya, dengan posisi terlentang sambil merintih minta tolong.
Panik dengan temuan tersebut, saksi langsung mengabarkan keberadaan sosok pemuda yang belakangan diketahui asal Pinang Baris, Medan itu kepada warga Cinta Raja yang berjarak lebih kurang 300 meter dari TKP.
“Karena kondisi Edi masih hidup dan sudah sangat kritis, akhirnya setelah lebih kurang 15 menit menunggu bantuan di TKP usai ditemukan, Edi langsung dibawa ke Puskesmas Langsa Timur oleh warga dengan becak motor,” sebut Nazaruddin lagi.
Ditambahkannya, namun sayang saat dalam perjalanan ke Puskesmas korban tidak bisa menjawab nama dan asalnya ketika ditanyakan warga. Sepanjang perjalanan ke Puskesmas korban hanya merintih “aduh sakit”.
Berdasarkan pantauan Metro Aceh, kondisi korban saat mendapat penanganan medis di Puskesmas Langsa Timur sudah sangat kritis. Luka tusukan senjata tajam pada bagian bawah dada kanan korban sebanyak satu kali itu terus mengeluarkan darah saat menarik nafas.
Sehingga untuk penanganan medis lanjut, saat itu juga korban langsung di rujuk ke RSUD Lansga, namun sayangnya beberapa menit setelah sampai di RSUD Langsa korban akhirnya meninggal dunia dan jenazahnya masih disemayamkan di ruang jenazah rumah sakit pemerintah tersebut.
Sementara itu Kapolres Langsa AKBP. Hariadi, SH, SIK melalui Kasat Reskrim AKP. M. Firdaus dalam konfirmasinya kepada Metro Aceh mengatakan, sejauh ini belum diketahui motif dan pelaku penikaman korban tersebut.
“Sejauh ini kita masih melakukan pengembangan, dan belum diketahui motif penusukannya apa, karena tidak ada bukti-bukti lapangan yang mengarah,” demikian Firdaus.(tim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Benget Minta Jaksa dan Hakim Dipecat
Redaktur : Tim Redaksi