Ditinggal Istri Nekat Bunuh Diri

Rabu, 22 Mei 2013 – 12:33 WIB
TOBOALI - Entah apa yang ada di dalam pikiran Sopian bin Herman (17). Ia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menggantungkan diri dengan menggunakan seutas tali tambang berwarna putih. Peristiwa ini terjadi Senin malam (20/5) sekitar pukul 18:30 wib. Ia ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam kamar bagian depan di kediaman orang tuanya di Jalan Teladan Baru RT 01/RW 05 Kelurahan Teladan, Kecamatan Toboali, Bangka Selatan (Basel).

Informasi yang berhasil dirangkum Babel Pos dilapangan menyebutkan, Sopian sejak 5 bulan lalu resmi pisah dengan istrinya, Susanti (13) warga Parit 8 Kecamatan Toboali. Dalam keseharian almarhum hanya bekerja sebagai buruh Tambang Inkonvensional (TI) bersama ayahnya  ,Herman (42) di lokasi Tebet Apin Desa Terap, Kecamatan Tukak Sadai. Terkadang juga ia bekerja di kebun karet dan lada milik orang tuanya. Sopian menjalani kehidupan rumah tangga dengan istrinya hanya berlangsung 3 bulan. Setelah berpisah, almarhum lebih banyak murung dan berdiam diri.

Kejadian tragis ini pertama kali diketahui oleh Randi (12) adik kandung almarhum. Dan sebelum almarhum mengakhiri hidupnya, almarhum sempat menyampaikan pesan kepada Randi agar menjaga kedua orang tuanya terutama Ibunya, Mari Binti Tabib (35). "Sebelum abang ku gantung diri die sempet manggil ku dari dalem kamar dan mesen same ku untuk menjaga emak. Setelah itu, aku keluar dari dalam kamar dan pergi main ke rumah teman.

Randi tidak menyangka pertemuannya di dalam kamar dengan kakak kandungnya adalah pertemuan yang terakhir. Karena hanya dalam tempo waktu yang singkat almarhum ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi.

Sementara itu, Mari Ibu kandung almarhum mengatakan, almarhum merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Sejak 3-4 hari terkahir ini anaknya tersebut memang terlihat seperti murung dan selalu berdiam diri di dalam kamar. Namun anak keduanya ini tidak pernah menceritakan suatu masalah apapun kepada kami yang sedang dihadapinya. Sopian hanya sempat mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar (SD) kelas 4 dan almarhum memang sudah bekeluarga akan tetapi ditinggal pergi oleh istrinya.

"Setahu saya almarhum tidak ada masalah apapun dalam hidupnya dan selain itu juga almarhum memang enggak pernah menceritakan suatu hal permasalahan yang dihadapinya. Kalau cerita masalah sama saya memang tidak pernah, tetapi kita sebagai orang tua dapat merasakan bila anak sedang dihadapi permasalahan. Semasa almarhum masih bersama istrinya dan Susanti, istri almarhum selalu mengomel jika almarhum pulang dari bekerja tidak membawa uang," katanya.

Diceritakannya juga, bahwa Sopian 4 hari ini berada di rumahnya. Dan selama di rumah almarhum tidak pernah keluar dari dalam kamar. Kecuali kalau mau membeli rokok dan makan almarhum baru keluar dari dalam kamar. Selama ini almarhum tinggal di kebun sembari bekerja TI, almarhum juga bekerja di kebun karet dan lada milik kami di Tebet Apin Desa Terap. Kami tidak ada firasat apapun akan kepergian alamrhum dan kami tidak menyangka akan mengalami kejadian seperti ini.

Terpisah, Ruslan tetangga belakang rumah almarhum mengatakan, pada saat kejadian ia sedang mengajar anak mengaji dan tiba-tiba ibu almarhum berteriak untuk minta pertolongan. Ibu almarhum, Mari minta tolong untuk menurunkan jasad alamrhum yang tergantung di atas plafon dalam kamar rumahnya. Karena tidak berani melihat lidah sudah berwarna hitam serta mengeluarkan air liur. Lalu dihubungilah anggota Polres Basel yang tidak berapa lama mendatangi lokasi bersama anggota Polsek Toboali.

Sementara itu Kabag Ops Polres Basel Kompol Didit Bambang Wibowo seizin Kapolres Basel AKBP M.Yusuf mengungkapkan, sekitar pukul 17.35 wib sore rekan korban memanggil korban yang sedang berada di dalam kamar. Namun tidak ada balasan maupun sautan dari dalam kamar. Kemudian rekan korban membuka pintu kamar tetapi tidak bisa dibuka karena terganjal dengan kursi. Karena tidak ada balasan dari korban kemudian rekan korban berinisiatif mendobrak pintu kamar tersebut dan di temukan korban sudah meninggal dunia dengan posisi tergantung dengan menggunakan tali
tambang.

"Rekan korban langsung melaporkan hal tersebut ke pihak keluarga almarhum dan juga sembari melaporkan ke pihak kepolisian", ungkap Didit seraya mengatakan rencananya  sebelum dimakamkan akan dilakukan visum di RSUD Toboali.(cw1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Paman Tega Garap Ponakan yang Masih Ingusan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler