JAKARTA – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Nasional Demokrat (NasDem), Ferry Mursyidan Baldan, menegaskan istilah kutu loncat yang dialamatkan kepada politisi yang suka pindah partai tidak begitu gencar sebelum adanya isu banyak politisi akan pindah ke Partai NasDem.
Tapi, bagi mantan Anggota Komisi II DPR itu, kutu loncat lebih baik ketimbang kutu busuk. “Kutu loncat lebih baik daripada kutu busuk.(Kutu Busuk) setia tapi membusuki lumbung, percuma,” kata Ferry, dalam diskusi bertajuk “Fenomena Pindah Partai Menjelang 2014” di Pressroom DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/7).
Namun, politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Tantowi Yahya, mengaku tidak setuju dengan istilah kutu loncat. Kata dia, kata itu sudah tidak relevan lagi. “Itu terlalu kejam dan tidak relevan,” kata Tantowi di kesempatan sama.
Dijelaskan Ferry, adanya politisi pindah partai disebabkan karena faktor berkurangnya kepercayaan kepada partai oleh kadernya. Menurutnya, itu menjadi tanggungjawab bersama untuk berpikir bagaimana memulihkan kondisi itu.
“Ini yang mendorong kita yang di Partai NasDem yang sebagai partai baru hadir tidak hanya sekedar untuk ikut pemilu dan mengisi ruang surat suara,” katanya.
Tapi, lanjut dia, bagaimana Partai NasDem bisa mendapatkan ruang kepercayaan oleh publik. Inilah, kata dia yang sekarang tengah dilakukan Partai NasDem. “Kita berpacu dengan memberikan kepercayaan,” tegasnya.
Dia juga menjelaskan, harus sama-sama disadari bahwa dalam proses politik di negeri ini, ketika partai mengabaikan awal rekrutmen kader, “Itu menjadi hulu ketidakberesan politik.”
Ferry menyadari, Partai NasDem sebagai partai baru tidak bisa tampil lalu mengatakan partai lain tidak benar. Namun, tegasnya, partainya ingin membenahi sejauh mana keseriusan partai dalam rekruitmen.
“Partai NasDem hadir tidak merusak partai lain. Kita tak pernah melakukan pembajakan. Berdosa kalau NasDem membajak. Tantangan NasDem bagaimana melahirkan politisi bagus,” katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketergantungan Impor Kedelai Harus Dikurangi
Redaktur : Tim Redaksi