Ditinggal Tarawih, Rumah Terbakar

Minggu, 13 Juli 2014 – 23:43 WIB

jpnn.com - SANGATTA - Sebuah rumah barakan 5 pintu yang terletak di RT 18 Gang Tiga Jalan Margo Santoso Desa Sangatta Utara Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Sabtu (12/7) ludes terbakar.

Padahal rumah barakan yang diketahui milik Sumarto dan anaknya Eko itu belum genap dibangun setahun. Api yang berkobar sekira pukul 19.50 Wita tersebut sontak membuat kaget warga sekitar.

BACA JUGA: HTI: Ganyang Israel

Dugaan sementara penyebab kebakaran berasal dari ledakan kompor gas elpiji, milik salah seorang penghuni barakan yang sedang pergi salat Tarawih. Beberapa penghuni barakan diketahui sedang tidak berada di tempat saat api mulai membakar rumah. Seluruh bangunan dan harta benda milik hangus di lalap si jago merah.

Samsul (26) salah seorang saksi mata kebakaran dan penghuni barakan mengatakan, sebelum kebakaran terjadi dirinya sempat mendengar adanya suara ledakan dari salah satu kamar barakan tempat tinggalnya.

BACA JUGA: Tiket Bus-bus Trans Jawa Sudah Ludes

Saat mendengar letusan dan teriakan kebakaran, dia bersama anak dan istrinya yang tengah menonton televisi di dalam rumah langsung bangun untuk menyelamatkan diri.

"Karena panik membuka pintu rumah yang terkunci, membuat saya tidak terpikir lagi bagaimana menyelamatkan harta benda. Yang penting seluruh keluarga selamat," aku Samsul.

BACA JUGA: Lulusan PT Akreditasi C Ditolak Lamar CPNS

Sementara itu, Eko anak dari sang pemilik rumah tidak dapat berkata-kata melihat rumah barakannya terbakar.

"Saya mendengar dan melihat rumah barakan terbakar. Tapi saya tidak bisa apa-apa. Api sudah besar. Jadi saya pasrah saja," ungkap Eko sambil berharap proses pemadaman dapat cepat selesai.

Terpisah Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pencegahan Penanggulangan Kebakaran (PPK) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutim Failu mengatakan, sebanyak 8 unit mobil pemadam dan, 40 orang personel gabungan diturunkan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pihaknya juga dibantu  sekitar 20 orang personel gabungan dari Polres Kutim, Komando Rayon Militer (Koramil) Sangatta, dan Pamalang Merah Indonesia (PMI) Kutim.

"Tiga unit mobil pemadam kami kerahkan dari Pos Sangatta Utara, 3 unit mobil pemadam dari Pos Sangatta Selatan dan 2 unit mobil pemadam dari Pos Soekarno Hatta. Sehingga total ada 8 unit yang membantu memadamkan api," jelas Failu.

Dia menerangkan, pihaknya menerima laporan sekira pukul 20.00 Wita. Namun, seluruh unit baru tiba sekira pukul 20.20 Wita. Penyebabnya, lantaran akses jalan sempit dan diperparah dengan banyaknya warga yang menyaksikan kebakaran, sehingga menyulitkan petugas untuk masuk ke TKP.

"Api baru bisa kami padamkan sekitar pukul 21.20 Wita. Itupun hanya 3 mobil fayer dan 2 unit mobil tangki yang bisa masuk ke TKP," akunya.

Sementara itu, Kapolres Kutim AKBP Edgar Diponogoro didampingi Kapolsek Sangatta AKP Sumarno mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait musibah tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran itu, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta.

"Penyebabnya masih diselidiki. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan," kata Sumarno. (aj/*/drh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tambah Flyover Bikin Biaya Bangun Tol Bengkak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler