Dituding Mendukung Terorisme, Iran: Kami Memotong Tangan Jahat ISIS Binaan Arab Saudi

Jumat, 17 Juli 2020 – 18:56 WIB
Iran. Foto: Reuters

jpnn.com, JAKARTA - Republik Islam Iran menilai Arab Saudi tidak pantas menuduh negara lain sebagai pendukung terorisme di kawasan Timur Tengah. Pasalnya, selama ini, justru Riyadh yang mendukung kelompok-kelompok ekstremis dan takfiri seperti ISIS atau al-Qaeda.

Hal itu disampaikan Kepala Bagian Diplomasi Umum Kedutaan Besar Iran Bita Zolali sebagai respons atas pernyataan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam Abid Althagafi.

BACA JUGA: Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Sebut Iran Ancaman Bagi Ekonomi Global

Dia mengingatkan, kelompok-kelompok yang didukung Saudi telah menyebabkan kehancuran dan instabilitas di banyak negara Islam seperti Afghanistan, Irak, Suriah dan Yaman.

"Arab Saudi harus mempertimbangkan kembali sikap serta kebijakanya daripada menuduh negara lain seperti Iran," ujar Bita dalam keterangan pers yang diterima JPNN, Jumat (17/7).

BACA JUGA: Otoritas Saudi Usir Tiga Kapal Iran, Terdengar Suara Tembakan

Iran sendiri, lanjut Bita, sudah terbukti sebagai kebalikan dari yang dituduhkan Saudi. "Dunia menyaksikan bahwa salah satu negara yang menentang ISIS di Irak dan Suriah adalah Iran yang memotong tangan jahat ISIS, yang merupakan kelompok binaan Amerika Serikat dan Arab Saudi, dari kawasan (Timur Tengah)," bebernya.

Bita pun menilai sangat ironis ketika Arab Saudi berbicara soal perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, sementara militernya selama lima tahun terakhir terus membombardir Yaman. Negeri Petro Dolar itu bahkan tidak segan-segan menghancurkan rumah sakit dan sekolah serta berbagai fasilitas sipil lainnya.

BACA JUGA: Arab Saudi Halangi Diplomat Iran Ikut Pertemuan Negara Islam

Keterlibatan Saudi bersama sekutunya dalam perang saudara Yaman, lanjut dia, telah membawa penderitaan luar biasa bagi warga sipil setempat.

"Blokade brutal Arab Saudi terhadap Yaman selama 5 tahun belakangan ini telah membunuh dan melukai puluhan ribu pria, wanita, dan anak-anak, serta menyebabkan kelaparan dan membahayakan kehidupan jutaan orang di Yaman," lanjut Bita.

Di sisi lain, Bita melanjutkan, Iran justru tidak pernah percaya langkah militer sebagai solusi atas krisis regional. Teheran juga tidak pernah lelah menyerukan diakhirinya konflik melalui dialog dan merujuk kepada mekanisme hukum internasional.

Khusus untuk krisis Yaman, Iran telah mengusulkan sebuah solusi yang berisi empat poin, yakni pakta non-agresi, diolog regional, rencana global melawan kekerasan dan ekstremisme, serta inisiatif perdamaian Hormoz (HOPE).

"Seandainya negara seperti Arab Saudi menghormati negara-negara lain di kawasan ini dan menahan diri dari ekspansionisme dan destabilisasi, maka kerjasama di bidang-bidang tersebut di atas dapat dicapai," sindir Bita. (dil/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Arab Saudi   Iran   ISIS   terorisme   Timur Tengah  

Terpopuler