Dituduh Lecehkan ABG, Anggota Dewan Tembak Kepala Sendiri

Jumat, 15 Desember 2017 – 07:49 WIB
Legilsato Negara Bagian Kentucky Dan Johnson yang tewas bunuh diri dua hari setelah dituding melecehkan seorang gadis 17 tahun. Foto: AP

jpnn.com, KENTUCKY - Dua hari setelah dituduh melecehkan seorang gadis remaja pada 2012, Dan Johnson bunuh diri. Pada Rabu malam (13/12) anggota dewan perwakilan rakyat Negara Bagian Kentucky itu tergeletak tak bernyawa dengan kepala berlubang tertembus peluru.

Kamis (14/12), polisi mengotopsi jenazah politikus 57 tahun tersebut untuk memastikan penyebab kematiannya.

BACA JUGA: Presiden Donald Trump Dituding Lecehkan 16 Wanita

”Untuk sementara, kami meyakini bahwa Dan Johnson bunuh diri,” kata Dave Billings, petugas koroner Bullitt County, sebagaimana dilansir Associated Press.

Johnson tewas di dekat mobilnya. Dia sengaja memilih Greenwell Ford Road di Kota Mount Washington sebagai lokasi kematian. Sebab, lokasi itu relatif sepi dan terpencil. Apalagi pada malam hari.

BACA JUGA: Reaksi Arogan AS dan Israel Menyikapi Hasil KTT OKI

Investigasi awal menyebutkan bahwa Johnson mengemudikan sendiri mobilnya ke Greenwell Ford Road. Dia sengaja berkendara ke sebuah jembatan yang menghubungkan lokasi terpencil di Mount Washington dengan area lain yang lebih ramai.

Setibanya di ujung jembatan, di lokasi yang dikenal dengan nama River Bottoms, dia keluar dari mobil, kemudian menembak dirinya sendiri.

BACA JUGA: Ketika Buka Mata di Tempat Tidur, Ibu Muda Ini Kaget, OMG

Selain dikenal sebagai politikus, Johnson adalah pendeta di Heart of Fire Church di Kota Louisville. Perempuan yang menuduhnya melakukan pelecehan seksual itu adalah jemaat di gereja tersebut.

Pelecehan itu terjadi saat gadis tersebut berusia 17 tahun. ”Dia melecehkan saya di basement rumahnya dalam pesta pergantian tahun.” Demikian kesaksian gadis itu sebagaimana tertulis dalam berkas kepolisian.

Johnson membantah keras tuduhan tersebut. Kepada publik, dia menyatakan bahwa gadis itu sudah dianggap seperti anaknya sendiri. Sebab, hubungan gadis tersebut dan keluarganya cukup dekat.

”Saya tidak akan menyerang balik gadis ini karena kami sekeluarga mengasihinya,” ucapnya dalam jumpa pers sebagaimana dikutip USA Today. Konon, gadis tersebut telah melaporkan kasus itu pada 2012, tetapi tidak ada pengusutan serius.

Sebelum mengakhiri hidupnya pada Rabu malam, Johnson sempat berpamitan lewat Facebook. ”PTSD (post-traumatic stress disorder) adalah penyakit yang akan merenggut hidup saya. Saya tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Penyakit ini telah merampas kehidupan saya. Tapi, rumah saya yang sesungguhnya adalah surga,” ungkapnya. Johnson mengidap PTSD pasca serangan teror 11 September 2001. (hep/c20/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... AS Sebut Klaim Kemenangan Rusia atas ISIS Penuh Omong Kosong


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler