Perseteruan bermula mahasiswa menggelar demo karena merasa dizalimi pihak kampus
BACA JUGA: Nelayan Filipina Curi Ikan Manado
Demo yang digelar berlangsung anarkis yang berakibat pada pecahnya dua kaca di pintu rektoratBACA JUGA: Provinsi Pegunungan Tengah Dideklarasikan
Selain pidana, Rektor UMM H Agusfian Wahab akan melayangkan gugatan perdataUntuk melawan gugatan yang dilayangkan rektor, mahasiswa menggelar aksi pengumpulan koin dan akan digunakan untuk membayar gugatan Rp 1 miliar tersebut.
Koordinator aksi penggalangan koin Mukhlis menjelaskan, pengumpulan aksi ini akan dilakukan selama beberapa hari
BACA JUGA: Malaysia Babat Hutan Perbatasan
Penggalangan koin bahkan tidak hanya dilakukan di kampus UMM, melainkan juga di sejumlah kampus lainnya bahkan perempatan di Kota Mataram."Kami akan penuhi permintaan ganti rugi oleh rektor dari koin-koin yang kami kumpulkan ini," tandas mahasiswa semester V Jurusan Sejarah itu.
Dalam aksi penggalangan koin dukungan Senin (22/2) lalu, sedikitnya terkumpul koin dengan nilai Rp 400 ribuAngka ini dipastikan akan terus bertambah seiring masih berlanjutnya aksi penggalangan koin tersebut.
"Aksi ini kami lakukan saat mahasiswa sedang liburan kuliahKalau mahasiswa sudah aktif semua, koin yang terkumpul pasti lebih banyak lagi," tandas Mukhlis.
Sikap rektorat melayangkan gugatan perdata senilai Rp 1 miliar itu juga disayangkan Mukhlis"Tapi meski demikian, kami tidak akan mundur sejengkal pun," tegasnya.
Ketua BEM UMM Mahayuddin menegaskan, penggalangan koin ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan mahasiswa terhadap keputusan rektor menggugat mahasiswanyaDia menilai sikap rektor menuntut mahasiswa Rp 1 miliar terlalu berlebihan.
"Tapi kalau itu maunya, kami akan cari uang Rp 1 miliar itu," tegasnya.
Dia menjelaskan, aksi yang dilakukan mahasiswa hingga berujung pada pecahnya dua buah kaca di gedung rektorat UMM tersebut dilakukan karena mahasiswa merasa terzalimi oleh kebijakan kampusBanyak kebijakan kampus yang dinilai telah memeras mahasiswaPara mahasiswa, katanya, sudah berkali-kali menyampaikan tuntutan kepada rektor, namun tidak mendapatkan respon memuaskan dari pihak rektorat"Kami tidak mungkin melakukan aksi demo, jika kami tidak dizalimi," tandasnya.(ms/far/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemko dan FWK Padang Harus Berunding
Redaktur : Tim Redaksi